Asian Games dan Pilkada Diharapkan Topang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 06 Februari 2018 14:22 WIB
(Foto: Koran SINDO)
Share :

Suhariyanto menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 yang 5,07% didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang sebesar 56,13%, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 32,16%, dan komponen ekspor barang dan jasa 20,37%.

”Peranan konsumsi rumah tangga masih dominan. Kita harapkan konsumsi rumah tangga semakin bagus. Syaratnya daya beli harus terjaga dan inflasi terkendali. Itu merupa kan tantangan tahun 2018,” tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution me ngatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia p triwulan IV-2017 yang sebesar 5,19% cukup bagus.

”Kalau tahunan 5,07%, ya masih di bawah 5,1% sedikit. Kalau dilihat dari sisi pengeluaran, itu terutama didukung oleh pertumbuhan investasi yang besar, ekspor, dan yang juga membaik sebenarnya pengeluaran pemerintah walaupun belum tinggi sekali tetapi tahun lalu negatif,” ujarnya.

Darmin melanjutkan, pengeluaran konsumsi rumah tangga juga mulai membaik walaupun masih di bawah 5%. Konsumsi rumah tangga sepanjang 2017 mencapai 4,95%. Menurut Darmin, konsumsi rumah tangga masih terbuka untuk bisa mencapai 5%.

”Kuncinya minat masyarakat. Kalau minat masyarakat untuk konsumsi tergantung ada barang yang diminati atau enggak,” tuturnya.

Meski pertumbuhan ekonomi 2017 di bawah target pemerintah, Darmin tetap optimistis pada 2018 bisa mencapai 5,4%. ”Ada pilkada, Asian Games, mestinya pengeluaran konsumsi lebih bagus lagi sepanjang kita bisa mempertahankan pertumbuhan investasi seperti tahun 2017 jadi lebih baik. Kemudian ekspor dan inflasi dijaga,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, kondisi global sepanjang 2017 sebenarnya cukup kon dusif mendorong pertu mbuh an ekonomi lebih tinggi lagi. Namun, sayangnya tidak di ikuti kondisi ekonomi domestik.

”Artinya, kondisi global yang kondusif tidak dimanfaatkan dengan perbaikan dari sisi domestik dalam negeri. Konsumsi rumah tangga masih di bawah 5% dan juga dari belanja pemerintah juga paling rendah,” ujarnya.

Faisal menuturkan, target pertumbuhan ekonomi 2018 yang sebesar 5,4% diperkirakan sulit tercapai. Diperkirakan akan ada peningkatan dari kon sumsi rumah tangga, namun tidak terlalu signifikan.

”Terutama didorong oleh konsumsi di golongan menengah-bawah yang kami perkirakan akan terbantu dengan program-program pemerintah. Tapi untuk kelas menengah-atas belum ada tanda-tanda pulih,” ungkapnya.

Sementara investasi dan ekspor yang menjadi pendorong utama pada 2017, diperkirakan akan meningkat namun tidak terlalu signifikan pada 2018. (Oktiani Endarwati/Ant)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya