Sri Mulyani Kaji Pembuatan Kantor dan Laboratorium BNN

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 07 Februari 2018 19:51 WIB
Foto: Feby/Okezone
Share :

JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji pembuatan kantor dan laboratorium khusus untuk Badan Narkotika Nasional (BNN). Selama ini, petugas BNN numpang berkantor di gedung milik Kepolisian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, sinergi antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan dan BNN berjalan dengan baik. "Kita kerja sangat erat dengan BNN pada level pimpinan, seluruh deputi kita sering sharing intelejen," tuturnya, di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Dari sisi penggunaan keseluruhan sarana operasi, kata Sri Mulyani, antara BBN dan Bea Cukai selalu melakukan secara bersama. Sementara untuk anggaran BNN yang dikatakan masih kurang, Kemenkeu akan melakukan evaluasi.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kerugian Narkoba 1% dari PDB, Nilainya Tembus Rp135 Triliun

"Dalam hal ini BNN dari sisi kantor selama ini menggunakan Kantor Kepolisian, kita sedang dalam proses merintis mendirikan untuk perkantoran dan laboratorium sehingga mereka memiliki kemampuan yang makin besar dan baik," tuturnya.

Untuk diketahui, sinergi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus berlanjut dalam penggagalan upaya penyelundupan narkotika masuk ke Indonesia. Direktorat Bea dan Cukai dan BNN berhasil gagalkan penyelundupan 110,84 kilogram (kg) dan 18.300 butir ekstasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Juga: Gaya Sri Mulyani Cek Sabu dan Ekstasi Kualitas Number One

"Ini kerjasama BNN dan Bea Cukai yang berhasil tangkap jaringan penyelundupan narkotika Aceh dan Medan. Di mana dalam beberapa minggu, kami Ditjen Bea Cukai dan BNN berhasil amankan 110,8 kg sabut dan 18.300 butir ekstasi," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Baca Juga: Rokok Ilegal hingga Sex Toys Dimusnahkan, Bea Cukai Selamatkan Rp6 Miliar

Dia mengatakan, jumlah barang bukti ini luar biasa besar. Di mana hal ini menunjukkan Indonesia sebagai destinasi pasar dari barang berbahaya dan frekuensi makin hari semaki fantastis.

"Kita bukan bicara soal gram tapi sudah kilogram dan puluhan ribu ekstasi," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya