JAKARTA - Konsumen memperkirakan kenaikan harga properti residensial masih akan berlanjut pada kuartal I tahun 2018. Indeks harga properti residensial pada kuartal I-2018 diperkirakan meningkat sebesar 0,72% (qtq) lebih tinggi dibandingkan 0,55% (qtq) pada kuartal sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, kenaikan harga rumah diperkirakan akan terjadi pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe kecil.
”Sedangkan berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah diperkirakan masih terjadi di Bandar Lampung,” ujar Agusman di Jakarta. Secara tahunan, harga properti resindensial diperkirakan mengalami kenaikan melambat dari kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Penjualan Properti Masih Lesu Imbas Pelemahan Daya Beli
Pada kuartal I-2018 harga properti residensial diperkirakan naik 2,98% (yoy) lebih rendah dibandingkan 3,5% (yoy) pada kuartal IV-2017. Dia menuturkan, berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah tertinggi diprediksi terjadi di Bandar Lampung.
Berdasarkan survei Bank Indonesia, konsumen berpendapat bahwa faktor utama yang menghambat pertumbuhan bisnis properti adalah tingginya suku bunga KPR, tingginya uang muka rumah, pajak, lamanya perizinan, serta kenaikan harga bahan bangunan. Sedangkan berdasarkan lokasi, suku bunga KPR tertinggi terjadi di Gorontalo dan suku bunga terendah di Yogyakarta.