Ekonomi Eropa juga diperkirakan tumbuh lebih baik, didukung oleh perbaikan ekspor dan konsumsi serta kebijakan moneter yang akomodatif. Pertumbuhan ekonomi Jepang juga direvisi ke atas sejalan dengan perkembangan ekspor yang kuat, implementasi insentif perpajakan untuk perusahaan, dan kebijakan moneter yang masih akomodatif.
Baca Juga: IMF Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,3%, Begini Respons Gubernur BI
Sementara itu di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan tetap tumbuh tinggi terutama didorong oleh ekspor seiring peningkatan permintaan, khususnya dari negara maju. Ekonomi India diprakirakan mulai pulih seiring dengan hilangnya dampak demonetisasi dan penerapan sistem pajak baru.
"Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik tersebut akan meningkatkan volume perdagangan dunia dan harga komoditas global, termasuk minyak, pada 2018," tutup Agus.
(Dani Jumadil Akhir)