Oleh karena itu, hal ini menunjukkan perusahaan-perusahan di Indonesia tetap mampu memaksimalkam teknologi namun tak menggeser peran tenaga manusia.
Berbeda halnya seperti di Amerika Serikat, kata dia, di mana teknologi menggantikan peran manusia. Dia pun berseloroh tentang teknologi pesan antar makanan di AS yang menggunakan drone. Pasalnya, teknologi ini tak bisa membawakan makanan hingga ke pintu pemesan yang berada di gedung tinggi.
"Tapi drone enggak bisa mencet lift. Kalau di Indonesia sopir Go-Jeknya naik pakai lift, jadi makanan bisa diterima sampai atas. Itu bedanya teknologi digital di Amerika dan Indonesia," ujarnya.
Oleh sebab itu, soal kemampuan Indonesia memasuki era industri 4.0, Airlangga menegaskan Indonesia sebenarnya kini sudah siap.
"Jadi Indonesia sebenarnya siap, intinya siap enggak siap harus siap. Karena ini kan namanya di dunia arahnya sudah ke sana," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)