JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di Februari 2018 ini akan mengerek inflasi secara langsung.
"Dalam rapat Februari kita sudah melihat potensi, dan kita melihat tekanan kalau seandainya nilai tukar melemah dan berdampak pada 'imported inflation', tetapi secara umum inflasi kita masih sesuai target inflasi yaitu 3,5 plus minus satu persen," kata Agus di sela Konferensi Tingkat Tinggi BI-IMF "New Growth Models in a Changing Global Landscape" di Jakarta, Selasa Berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI hingga pekan ketiga Februari 2018, inflasi bulanan di Februari ini sebesar 0,19 persen dan secara tahun ke tahun sebesar 3,25 persen (yoy). Namun, perkiraan inflasi tersebut belum merekam dampak dari kenaikan harga BBM nonsubsidi.
Baca juga: BI Prediksi Inflasi Minggu Ketiga Februari Capai 0,19%
"Kita tahu ada risiko inflasi dengan harga minyak dunia yang meningkat. Kalau kita dengar yang terakhir sudah disesuaikan tentu ada dampak inflasi," ujar dia.
Bank Sentral memperkirakan harga minyak dunia tahun ini akan berada di kisaran 60 dolar AS per barel. Perkiraan itu meningkat dari proyeksi BI sebelumnya yang sebesar 52 dolar AS per barel.