Baca juga: Menteri Rini Isyaratkan Rombak Besar-besaran Direksi Waskita Karya
Padahal tahun 2013 total aset masih berada di posisi Rp8,79 triliun, naik menjadi Rp112,54 triliun pada 2014 dan Rp30,31 triliun pada 2015 lalu melonjak sebesar 102,67% pada 2016 menjadi Rp61,43 triliun. Demikian juga total ekuitas secara berturut turut naik dari Rp2,32 triliun pada 2013 menjadi Rp 2,77 triliun (+19,39%) pada 2014, lalu kenaikan total ekuitas melonjak sebesar 250,18% yang dicatat pada 2015 menjadi Rp9,70 triliun, kemudian naik 72,88% pada 2016 dan pada 2017 naik 35,65% menjadi Rp22,75 triliun.
Sepanjang 2017, pengembangan bisnis merupakan segmen kontrak dalam pengerjaan yang paling dominan di mana kontrak tersebut sebagian besar berasal dari investasi jalan tol yang dilakukan melalui anak usaha, menempati porsi 69% disusul dengan kontrak-kontrak dari BUMN/BUMD sebesar 16%, Pemerintah 10% dan swasta hanya 5%.
Pencapaian pertumbuhan kinerja perseroan dalam empat tahun belakangan ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, tercatat pada laba bersih perseroan yang melonjak tajam pada 2017. Sejak tahun 2014 bertumbuh 104,68% menjadi Rp1,048 triliun pada 2015 dan pada 2016 meningkat 72,99% menjadi Rp1,813 triliun, dan pada 2017 bertumbuh 131,72% menjadi Rp4,201 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)