HOUSTON - Amerika Serikat akan memenuhi lebih dari 60% dari pertumbuhan permintaan minyak global selama lima tahun ke depan, menurut sebuah proyeksi energi yang dikeluarkan oleh Badan Energi Internasional (IEA) pada Senin (5/3).
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyampaikan pernyataan tersebut kepada para wartawan di acara CERAWeek yang digelar IHS Markit, yang dimulai pada Senin (5/3) di Houston di negara bagian Texas, AS.
Prospek IEA melihat lima tahun ke depan dan mengidentifikasi bahwa Amerika Serikat, Brazil, Kanada dan Norwegia sebagai empat negara yang akan dapat memenuhi permintaan minyak.
Dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di Asia dan kebangkitan kembali industri petrokimia di Amerika Serikat, permintaan minyak global diperkirakan meningkat 6,9 juta barel per hari menjadi 104,7 juta barel per hari pada 2023, menurut laporan IEA.
IEA mengatakan India mengikuti Tiongkok dalam hal pertumbuhan permintaan minyak, dan secara bersamaan permintaan minyak kedua negara tersebut, menyumbang sekitar setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global.