NEW YORK - Harga minyak dunia berakhir naik tipis dalam perdagangan berfluktuasi pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan minyak global diperkirakan akan meningkat tahun ini, namun memperingatkan bahwa pasokan tumbuh lebih cepat.
Harga-harga minyak mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dengan patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik USD0,23 menjadi menetap di USD61,19 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk penyerahan Mei naik USD0,23 menjadi ditutup pada USD65,12 per barel di London ICE Futures Exchange.
Meningkatnya permintaan minyak global, seiring dengan pengurangan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), telah membantu menjaga harga minyak di atas USD60 per barel.
"IEA mengatakan permintaan minyak mentah global akan meningkat tahun ini, sehingga menenangkan para investor," kata Phillip Streible, analis pasar senior pada RJO Futures di Chicago.
Namun, IEA juga mencatat pasokan sedang meningkat, sehingga membatasi kenaikan harga minyak mentah. IEA percaya pasokan non-OPEC, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, akan tumbuh sebesar 1,8 juta barel per hari tahun ini, sementara permintaan akan tumbuh sekitar 1,5 juta barel per hari.
Kenaikan yang tak henti-hentinya dalam produksi minyak mentah AS telah membayangi pasar, karena produksi mencapai rekor lain minggu lalu di 10,38 juta barel per hari.