Tawarkan Investasi di Indonesia, Bos OJK: Inggris Kalah dari Belanda

Ulfa Arieza, Jurnalis
Sabtu 17 Maret 2018 11:39 WIB
Ketua DK OJK Wimboh Santoso. Foto: Dok. Humas OJK
Share :

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka pintu bagi investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia, termasuk investor dari Inggris. Apalagi, saat ini, Inggris tidak masuk dalam 10 besar Negara dengan investasi terbesar, sehingga peluangnya masih lebar.  

Ketua Dewan Komisionner OJK Wimboh Santoso menjelaskan sejumlah daya tarik keuntungan berinvestasi di Indonesia kepada para pengusaha dan investor dari Inggris termasuk pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot Pemerintah.


Wimboh mengundang investor dari Inggris Raya untuk ambil bagian dalam investasi ini. Wimboh menyampaikan hal itu dalam acara The Indonesia Infrastructure Investment Forum 2018 di London yang diselenggarakan oleh BKPM, KBRI London dan Bank Indonesia, Jumat waktu setempat.

“Saya kurang puas dengan Inggris hanya diperingkat 11 investasi terbesar di Indonesia kalah dari Belanda yang diperingkat 7. Saya ingin Inggris jadi di peringkat yang pertama,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (17/3/2018).

Baca Juga: Temui Menko Luhut, Pengusaha Amerika Ditawarkan Investasi Pariwisata

Forum dengan topik Indonesia Infrastructure Projects: Investment and Financing Opportunities itu mengundang sekitar 100 investor dari Inggris Raya untuk mendengar lebih detail kondisi indonesia dan alternatif investasi yang tersedia untuk berinvestasi khususnya pada pembangunan infrastruktur.

Dalam kesempatan itu, Wimboh menyampaikan bahwa Indonesia dengan berbagai kelebihan dan keunikannya menyimpan kesempatan yang besar bagi investor mancanegara termasuk Inggris Raya untuk berinvestasi atau menambah investasinya di Indonesia, baik melalui foreign direct investment atau investasi portofolio di pasar modal.

Wimboh menyampaikan enam alasan utama keuntungan berinvestasi di Indonesia. Dia menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini sangat solid. Sektor jasa keuangan juga dalam kondisi sehat dan memiliki kapasitas untuk tumbuh.

Di samping itu, semua lembaga pemeringkat global telah memperbaiki sovereign rating Indonesia menjadi investment grade status. Baru-baru ini, lembaga pemeringkat Jepang R & I juga meningkatkan peringkat Indonesia dari BBB ke BBB, menyusul Fitch and Japan Credit Rating Agency.

Investor juga dapat mempertimbangkan indeks daya saing global Indonesia juga meningkat dari 41 di tahun 2017, sampai 36 di tahun 2018.

Baca Juga: Investor Diberi Kemudahan Berinvestasi

Lalu,  dalam laporan Ease of Doing Business 2018 di Bank Dunia, Indonesia naik 34 posisi ke posisi 72, dari posisi 91 pada 2017.  Tidak hanya itu, Indeks Infrastruktur Transportasi yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia, peringkat Indonesia juga meningkat sebagai hasil pembangunan infrastruktur masif, dari posisi ke-36 pada 2017 sampai 30 pada tahun 2018.

“Terakhir, US News baru baru ini juga menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi paling menarik kedua di dunia berdasarkan survei yang diikuti oleh 21.000 responden dari 80 negara,” kata dia.

Dia mengatakan, OJK bersama dengan Pemerintah dan Bank Indonesia memiliki komitmen yang besar untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia, menyediakan beragam instrumen keuangan untuk pembiayaan infrastruktur seperti sekuritisasi asset atau future income, green bonds, perpetual bonds dan obligasi daerah.

“Kami akan membuka pintu selebar lebarnya untuk menfasilitasi para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia,” kata Wimboh.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya