4 Trik ala BI Hindari Kejahatan Skimming

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Kamis 22 Maret 2018 21:23 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berupaya menangani kasus pencurian data kartu debit atau skimming yang tengah marak terjadi saat ini. Guna menyelesaikannya, BI pun mengundang perbankan yang terkena skiming dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) duduk bersama. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Onny Wijanarko mengatakan, ada empat hal yang harus dilakukan perbankan agar terhindar dari skimming. Hal pertama, tentunya segera migrasi kartu dari sistem magnetic stripe menjadi sistem chip. 

"Ini sebenarnya sudah mulai, tapi kan jumlahnya ditargetkan sampai 2019 menjadi 90% dari seluruh total bank. Jadi nanti kita akan panggil seluruh bank-bank yang terkena fraud (penipuan atau skimming) untuk segeralah meningkatkan perlindungan nasabahnya dengan mengganti kartunya," ujar Onny di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Baca Juga : 7 Days Repo Rate Ditahan, BRI Siap Turunkan Suku Bunga Kredit

Kemudian yang kedua harus dilakukan oleh perbankan dengan meningkatkan keamanan fraud detection system. Ini terbagi tiga yaitu, bagaimana pencegahannya, bagaimana deteksinya dan bagaimana mitigasinya. 

"Maksudnya begini, kalau ada orang beli pulsa satu hari empat kali. Aneh kan itu. Nah yang kayak gitu, system fraud detection gitu harus dibangun supaya bisa mencegah dampak perluasan dari fraud," ucap dia. 

Kemudian kata dia, langkah selanjutnya melengkapi transaksi online dengan fitur keamanan yang canggih. Kata dia, seperti yang dilakukan oleh pelaku e-commerce yang mengirimkan OTP (One Time Password) atau password dinamis yang dikirimkan ke nomor telepon seluler pemegang e-rekening.

"Kalau misalnya saya jadi fraudseeker, saya bisa gunakan kartu rekan-rekan sepanjang saya tahu nomor kartu tiga angka di belakang. Kalau saya tahu alamatnya, saya tinggal buka online, saya beli barang. Saya masukin nomornya, tiga angka saya masukin, alamatnya saya sudah tahu semua, jalan itu transaksi. Jadi online nya juga dibenerin, misalnya dengan OTP itu," paparnya.

Baca Juga : BRI Setor Dividen Rp7,47 Triliun ke Negara

Langkah penting selanjutanya, dengan memberikan edukasi kepada nasabah untuk rutin melakukan pergantian PIN (personal identification number). Terlebih pin yang digunakan juga bukanlah angka yang mudah diprediksi seperti tanggal lahir.

"Karena kalau nasabah nanti punya pin, pin-nya 123456 atau pin-nya tanggal lahir segala macam itu mudah di retas,"  ujar dia.

Kata dia, dengan duduk bersama bank yang terkena skimming juga ASPI sebagai pengelola Standar Nasional Teknologi Chip (NSICCS) maka akan mempercepat penanganan masalah ini. 

"Bank Indonesia sangat concern dengan keamanan transaksi. Kalau nanti sering di fraud orang enggak percaya. Kita kumpulkan ASPI, kita kumpulkan bank-bank, empat hal itu harus dilakukan," pungkasnya.

(feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya