JAKARTA - Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti Wiwiek Santoso merespons adanya rencana pemerintah untuk menurunkan tarif tol. Menurutnya, bagi investor hal paling penting adalah bagaimana investasi yang sudah mereka tanamkan bisa kembali.
Tambahnya, buat investor yang penting kepastian dalam menghormati perjanjian yang sudah disepakati sejak awal. Berdasarkan hal tersebut, investor mau menanamkan uangnya. Jadi, sepanjang IRR (Internal Rate of Return) terjaga seperti perjanjian awal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap tarif tol turun hingga 20% menyusul kebijakan perpanjangan konsesi jalan tol bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
"Penurunan karena perpanjangan konsesi dan beban pajak sekitar 15-20 persen. Jadi bisa-bisa tarifnya tinggal separuh," kata Budi usai memberikan sambutan pada HUT Papernusa Ke-1 di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Jakarta, Minggu (25/3/2018).
Budi menjelaskan untuk angkutan barang juga akan diberi keringanan pajak agar biaya logistik bisa ditekan.
"Angkutan barang yang paling besar akan turun dua kali, yakni pengklasifikasian turun hingga 40 persen," katanya.
Dia menambahkan nantinya akan ada perubahan klasifikasi truk-truk logistik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tarif tol golongan I yang berlaku pada 1980 hanya Rp200-300 per kilometer.
Kemudian naik pada 2000-2010 menjadi Rp600-700 per kilometer. Tarif terus naik pada periode 2010-2017, tarif tol yang berlaku di kisaran Rp900-1.300 per kilometer mengacu pada inflasi yang terjadi setiap tahun.
Untuk itu, pemerintah berencana menurunkan tarif saat ini menjadi di bawah Rp1.000 per kilometer, namun akan merugikan BUJT.
Karena itu, dikeluarkanlah solusi yang dinilai tepat agar tarif tol bisa diturunkan adalah dengan memperpanjang masa konsesi BUJT.
Penurunan tarif tol ditargetkan dapat direalisasikan akhir bulan ini dengan besaran antara 20%-30%. Kebijakan tersebut akan diberlakukan untuk angkutan logistik dengan harapan dapat meningkatkan daya saing logistik nasional. Penurunan tarif tol juga dipastikan akan diikuti sejumlah paket insentif untuk para pengelola jalan tol, dengan mempertimbangkan keberlangsungan bisnis.
Besaran penurunan tarif tol tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Presiden menyatakan telah meminta jajarannya untuk secepatnya merealisasikan rencana penurunan tarif tol. "Ini secepat-cepatnya. Mungkin minggu depan, akhir bulan ini sudah. Tinggal ngitung saja kok ini," ucap Kepala Negara.
Penurunan tarif tol 30% tersebut juga mendapatkan respons positif dari sebagian pengguna jalan tol, begini respons masyarakat:
1. Andi Rustiandi (23) Direktur PT. Makmur Jaya
Saya sudah cukup lama ya jadi pengguna jalan tol, sudah sekitar 10 tahun. Saya belum tahu pasti sih infonya kayak gimana, tapi kalau memang ada penurunan tarif tol ya, Alhamdulillah. Jadi bisa ngirit sedikit maksudnya ngurangi biaya perjalanan, soalnya saya kan hampir setiap hari gunain jalan tol.
2. Anggian Putra (25) Karyawan Swasta
Bagus kalau tarif tol turun, ya walaupun saya bukan pengguna jalan tol, seenggaknya yang kalau tarif tol mahal sia-sia saja tol sudah dibangun tapi sepi nggak ada yang lewat karena tarif yang terlalu mahal. Ramai juga kalau pas weekend doing, kasihan petugas tolnya, capek jaga sampai ngantuk.
3. Rizal Anugrah (36) Wiraswasta
Ya,bagus sih kalau pemerintah mau turunin tarif tol. Tol jangan terlalu mahal karena akan menjadi sepi, tapi juga jangan terlalu murah karena nantinya bisa menyebabkan macet. Tarifnya harus ideal saja, itu saja sih.
4. Muhammad Ramli (49) Karyawan Swasta
Rencananya bagus sih, jadi lebih murah. Ya asalkan jangan terlalu murah juga, nanti macet dong, percuma ada tol kalau kayak gitu. Kan tujuan adanya tol buat mempersingkat waktu perjalanan, jadi kasih angka yang tepat buat tariff tol per km. Saya juga nggak bisa kasih banyak pendapat ya, soalnya bukan pengguna tol sih, jadi nggak merasakan efeknya seperti apa.
5. Rani Rustanti (44) Karyawan Swasta
Saya sempat sih jadi pengguna tol, nggak lama soalnya macetnya lebih parah waktu itu, jadi saya beralih ke motor. Kan kalau macet bisa salip-salip sedikit. Kalau ada penurunan tarif tol ya tentu bagus, berarti pemerintah juga merasa kalau sebenarnya tarif tolnya mahal.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)