JAKARTA - Sektor jasa pada saat ini dinilai mulai mendominasi kondisi perekonomian nasional sehingga merupakan hal yang bagus karena negara-negara maju pada saat ini juga didominasi sektor jasa.
"60% itu sudah sektor jasa. Sektor jasa sudah dominan. Ini sudah mengarah ke yang lebih bagus," kata Direktur Strategi dan Portofolio Utang Kementerian Keuangan Schneider Siahaan dalam diskusi di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Menurut Schneider Siahaan, saat ini strategi yang dirumuskan dalam sejumlah langkah pemerintah sudah benar, seperti pengalokasian anggaran yaitu 20% untuk sektor pendidikan serta 5% untuk sektor kesehatan.
Baca Juga: 10 Proyek Diajukan Dapat Pendanaan Blended Finance
Dia mengingatkan bahwa untuk sektor jasa, salah satu hal penting untuk dibenahi adalah SDM. Selain itu, ujar dia, Indonesia sudah memiliki peringkat yang bagus seperti kenaikan dalam "investment grade".
Sebagaimana diketahui, negara-negara anggota ASEAN berupaya untuk memperkuat kerja sama dengan negara mitra untuk sektor perdagangan di bidang barang, jasa, investasi dan peningkatan kapasitas, khususnya pada saat memasuki integrasi ekonomi pada 2016-2025.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menekankan perlunya suatu mekanisme untuk mengukur implementasi inisiatif peningkatan kapasitas dalam skema Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Area/ACFTA).
"Untuk itu, negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia, diharapkan dapat memanfaatkan berbagai kerja sama yang ditawarkan," kata Iman, dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Boediono Tidak Percaya Siklus Krisis Ekonomi 10 Tahunan
Hal tersebut disampaikan Iman pada pertemuan para Pejabat Ekonomi Senior ASEAN (Senior Economic Officials Meeting/SEOM) 2018, saat melakukan konsultasi dengan Pejabat Ekonomi Senior Republik Rakyat Tiongkok (RRT). ACFTA membuka kesempatan kerja sama ekonomi dan teknis dengan ASEAN di berbagai bidang.
Memasuki integrasi ekonomi periode 2016-2025, pertemuan dengan negara anggota ASEAN semakin intensif. Hal tersebut dilakukan guna menuntaskan berbagai agenda kerja sama integrasi baik dalam lingkup internal ASEAN maupun dengan eksternal.
Integrasi eksternal ini dilakukan dengan negara mitra dagang Free Trade Area (FTA) seperti Jepang, Tiongkok, Korea, India, Australia dan Hong Kong, serta negara mitra dagang strategis seperti Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
(Martin Bagya Kertiyasa)