Selamatkan Teluk Balikpapan dari Tumpahan Minyak

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 08 April 2018 17:10 WIB
Ilustrasi: Selamatkan Teluk Balikpapan (Koran Sindo)
Share :

Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan menilai penanganan pencemaran minyak tidak berjalan cepat dalam sepekan terakhir.

Menurut dia, Komisi IV DPR secara langsung sudah meminta menteri kehutanan dan lingkungan hidup (LHK) untuk segera turun tangan dalam penanganan pembersihan limbah minyak dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya.

DPR turut mendesak Pertamina untuk bertanggung jawab penuh atas tumpahan limbah minyak di perairan Balikpapan itu. “Segera bersihkan laut dari limbah minyak dan pulihkan kembali lingkungan dan biota laut dari kerusakan,” tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Seperti diketahui, pencemaran minyak mentah di perairan Teluk Balikpapan Kalimantan Timur dipastikan dari salah satu pipa minyak asal Lawe-lawe, kilang Pertamina, yang putus. Pipa putus diduga karena tersangkut jangkar kapal.

Penanganan Pencemaran

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merespons serius kasus pencemaran minyak di Teluk Balikpapan dengan mengirim tiga direktur jenderal (ditjen) ke Balikpapan, yaitu dirjen Penegakan Hukum, dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, serta dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem.

Selain mendukung penegakan hukum yang dilakukan Polda Kalimantan Timur, mereka juga mengoordinasi penanganan pencemaran. Berdasar pemantauan KLHK, sisa tumpahan minyak masih ada di perairan, namun dengan jumlah yang sudah sangat berkurang dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Menurut menteri KLHK, masih ditemukan minyak yang relatif masih tebal pada beberapa titik atau kantung minyak di beberapa lokasi. “Diminta kepada PT Pertamina untuk melakukan upaya pengambilan spot-spot minyak di beberapa titik agar tidak menyebar,” ujar Siti.

Tim Gakkum KLHK juga mengecek lokasi Perumahan Kampung Air (kampung rumah panggung) di mana masih ada minyak-minyak di bawahnya dan bau minyak masih sangat terasa. KLH meminta Pertamina membantu menangani persoalan tersebut.

Siti mengungkapkan, pihaknya telah mengumpulkan sampel material yang diduga minyak di permukaan air, sampel air dan sampel sedimen di dasar pada pipa Pertamina yang ditemukan, sampel air dan sedimen di kawasan bakau, juga pengamatan bakau.

KLHK juga menurunkan drone untuk melakukan pemetaan daerah terpapar minyak. ”Dalam waktu dekat Dit PSLH akan menurunkan tim valuasi ekonomi setelah data ekologi dan paparan akibat minyak telah tersusun sempurna untuk dipelajari oleh tim valuasi ekonomi,” jelas mantan sekjen Kemendagri ini.

Wakil Menteri ESDM Arcandara Tahar meminta perseroan dapat segera menyelesaikan insiden tersebut sesuai dengan prosedur aturan yang berlaku. Tumpahan minyak akibat pipa distribusi putus tersebut telah menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Kita sudah koordinasi dengan Pertamina untuk melihat langkah-langkah yang harus dilakukan. Terdapat beberapa langkah yang telah dilakukan sehingga kilang Balikpapan dapat berjalan normal,” kata dia.

Menurut dia, saat ini Kementerian ESDM masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Pertamina. Namun, hal utama yang harus dilakukan ialah membersihkan pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak Pertamina.“Kita tunggu hasil investigasi.

Tapi, yang jelas, pertama yang dilakukan memulihkan pencemaran lingkungan sekitar,” tandasnya. Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menjelaskan, untuk mengatasi pencemaran lingkungan di sekitar Teluk Balikpapan, Pertamina melibatkan KLHK. (Nanang Wijayanto/Yan Yusuf/Kiswondari)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya