Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan pihaknya akan lebih menekankan pada pembentukan kesan positif bagi Uni Eropa.
"Sekarang itu kan yang terbangun adalah kesan negati terhadap produk sawit. Kalau saling melarang ya pengaruhnya ke kesan negatif. Oleh karena itu arahan Pak Menteri (Enggartiasto) itu supaya kita jangan selalu defensif," katanya.
Oke menjelaskan selama ini pihak Pemerintah selalu melawan pernyataan yang dilontarkan oleh pihak Uni Eropa. Sehingga, kini saatnya Pemerintah Indonesia mengedepankan negosiasi untuk memperoleh titik temu dan solusi dari yang dikhawatirkan oleh pihak Uni Eropa.
"Kalau dulu ceritanya defensif itu disebut 'sawit tidak sehat', kita sebut 'sehat'. Disebut 'sawit deforestasi', kita sebut 'enggak'. Nah, sekarang harus ada langkah berikutnya. 'Playing field'-nya disamakan," ujar Oke.
(Dani Jumadil Akhir)