Agus Marto Pastikan Transisi Jabatan Gubernur BI Tak Ganggu Kinerja

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 27 April 2018 17:41 WIB
Bank Indonesia. Foto: Reuters
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan tidak akan ada kekosongan kursi pemimpin saat terjadi pergantian jabatan Gubernur Bank Sentral pada akhir Mei mendatang. Dengan demikian, tidak akan menggangu kinerja BI untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan, masa jabatannya akan berakhir pada 24 Mei 2018 mendatang. Pada saat itu, Perry Warjiyo akan segera menggantikannya menjadi orang nomor satu di Bank Sentral. Dengan demikian, Agus memastikan tidak akan ada kekosongan jabatan di BI.

Baca Juga: Sah Jadi Gubernur BI, Perry: Terima Kasih Sudah Menyetujui Pencalonan Saya

"Saat saya mengakhiri tugas, langsung pak Perry mengganti saya. Tetapi kan Dewan Gubernur berjalan efektif," ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

 

Foto: Antara

Dia menekankan, BI akan selalu berada di tengah pasar. Pihaknya akan melakukan intervensi pasar untuk terus menjaga stabilitas moneter, makroprudensial, dan sistem peredaran uang baik valuta asing (valas) maupun Rupiah.

Terlebih, saat Rupiah terus mengalami pelemahan, sehingga dipastikan stabilitas sistem keuangan Indonesia akan terus terjaga.

Seperti diketahui, Rupiah terus tertekan. Pada Kamis 26 April 2018 terdepresiasi sampai 0,88% (month to date/mtd). Mata uang Garuda ini terus bergerak mendekati Rp14.000 per USD.

 Foto: Okezone

"Jadi begitu nanti pak Perry membacakan sumpahnya, terus langsung serah jabatan lalu semua berjalan baik," katanya.

Selain itu, dia memastikan transisi kepemimpinan di Bank Sentral akan berjalan baik. Termasuk koordinasi dengan pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Sampai terakhir semua akan jaga dan transisi ini akan berjalan baik termasuk koordinasi kita dengan pemerintah dan OJK," kata dia.

Baca Juga: Perry Warjiyo, Anak Petani yang Jadi Gubernur BI

Sebelumnya, Agus mengatakan arah kebijakan moneter BI saat ini siap melakukan penyesuaian BI 7-Days Repo Rate atau suku bunga acuan, jika depresiasi Rupiah terus berlanjut hingga berpotensi menghambat pencapaian sasaran inflasi dan menganggu stabilitas sistem keuangan.

"Kebijakan penyesuaian BI 7-Days Repo Rate tentunya akan dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan bersifat data dependence, mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan," ujar Agus dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis 26 Mei 2018.

(ulf)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya