Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menambahkan, pembangunan kerambah ini menggunakan teknologi Norwegia. Pemilihan kerambah dari negara ini, sebab sudah memiliki standar internasional yang diakui dunia.
"Norwegia negara pertama yang punya teknologi paling canggih di marineculture. KJA Offshore banyak yang adopsi standar norwegia. Di Kanada, Thailand, Vietnam mereka kembangkan KJA Offshore berkiblat Norwegia maka kita ingin adopsi langsung. Peralatan prasarana kita dari Norwegia," paparnya.
Sedangkan, kata dia, Indonesia sendiri belum memiliki teknologi yang canggih untuk pembangunannya. Hal ini membuat KKP memutuskan untuk menggaet Norwegia dalam proyek KJA offshore.
Baca Juga: Eksportir Perikanan Eropa Tertarik Komoditas Indonesia