May Day, Menaker Ungkap Tantangan dan Langkah Pemerintah Tingkatkan Kualitas Buruh

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 01 Mei 2018 20:00 WIB
Demo buruh di May Day. Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Menyambut hari buruh atau yang biasa disebut May Day, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut ada beberapa tantangan pada angkatan kerja Indonesia yang harus dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah adanya miss match alias ketidakcocokan yang terjadi antara kebutuhan dan juga kualitas tenaga kerja Indonesia.

Tak tanggung - tanggung ada sekitar 2,8 juta setiap tahunnya yang mengalami ketidak cocokan antara pasar dan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Hal tersebut tentunya harus segara ditindaklanjuti agar tidak menganggu keberlangsungan ekonomi negara.

"Kita ini punya problem angkatan kerja kita yang sekitar 2,8 juta per tahun itu yang mengalami miss match jadi tidak nyambung dengan kebutuhan pasar kerja dan juga under quality karena berbagai faktor," ujarnya saat ditemui dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional di GOR Soemantri, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Baca Juga: Rayakan Hari Buruh, Menaker dan Moeldoko Ajak Pekerja Indonesia Bergoyang Maumere

Menurut Hanif, salah satu faktor yang membuat adanya ketidakcocokan adalah karena faktor pendidikan. Keterbatasan pendidikan tentunya akan menganggu karir dari pekerja itu sendiri dalam dunia kerja.

Hanif menyebut, 60% dari 128 angkatan kerja Indonesia hanya lulusan SD dan SMP. Sehingga mayoritas dari angkatan kerja Indonesia kesulitan memiliki karir di masa mendatang.

"Di kelompok lain mereka punya pekerja miskin yang mereka ini tidak punya karir. Karena keterbatasan pendidikan yang rata-rata SD, SMP itu sekitar 60% dari 128 juta angkatan kerja jadi mayoritas kan kalo masuk industri padat karya kan mereka enggak punya karir," jelasnya.

Selain itu lanjut Hanif, masalah perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja Indonesia di hari buruh internasional ini. Karena perkembangan teknologi digital memungkinkan tenaga kerja Indonesia untuk tergerus.

"Kemudian terkait tantangan digitalisasi yang mungkin melahirkan sejumlah PHK," jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya