Garuda Indonesia Kekurangan 150 Pilot, 8 Penerbang TNI AU Diuji Coba

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 06 Juli 2018 16:00 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

TANGERANG - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyebut jika pihaknya kekurangan tenaga penerbang pesawat alias pilot. Tak tanggung-tanggung, perusahaan maskapai penerbangan plat merah itu membutuhkan sekitar 150 tenaga penerbang pesawat.

Direktur Operasi Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono mengatakan, untuk mengisi kekosongan tersebut pihaknya merekrut pilot asal TNI Angkatan Udara (AU). Sebagai percobaan, 8 pilot sudah direkrut untuk bisa menerbangkan pesawat milik Garuda Indonesia.

"Kita sekarang ini masih butuh sekitar 150 pilot. Sementara kan baru kita coba, kita jajaki 8 dulu," ujarnya saat ditemui di Garuda City Center, Tangerang, Jumat (6/7/2018).

 

Triyanto menjelaskan, alasan kenapa hanya 8 pilot saja yang sudah ditarik adalah karena untuk menjadikan TNI bisa menerbangkan pesawat komersil membutuhkan waktu yang sangat panjang. Menurut perkiraannya, waktu yang dibutuhkan pilot TNI AU untuk bisa menerbangkan pesawat adalah sekitar 4 sampai 5 bulan.

"Karena gini mereka tuh license-nya harus dijadiin sipil dulu kan mereka militer. Paling cepat 4 bulan-5 bulan dari mulai sekolah," ucapnya.

Triyanto menjelaskan, lamanya waktu yang dibutuhkan karena pilot TNI AU harus menjalankan berbagai proses terlebih dahulu. Pertama adalah proses pemberian lisensi dari militer menuju sipil.

Setelah itu pilot tersebut juga akan diminta untuk mendaftarkan diri ke sekolah penerbangan. Tentunya untuk masuk sekolah penerbangan harus melalui proses seleksi terlebih dahulu.

 

Setelah itu, pilot TNI AU juga harus mengikuti ujian kembali yang diperintahkan oleh sekolah seperti ujian simulator. Belum selesai situ, pilot TNI AU juga dituntut untuk mengikuti ujian kembali untuk mendapatkan sertifikat menerbangkan pesawat komersial.

"Di sekolahkan dia ujian dulu. Kita tes dulu, kita juga tes enggak langsung terima aja. Simulator bagus lulus kita suruh ikut ujian. Karena selama ini kan mereka military," jelasnya.

Triyanto menambahkan, rekrutiment pilot TNI AU bukan satu-satunya cara untuk menutupi kekurangan pilot. Sebab, pihaknya masih akan melakukan rekruitment tenaga penerbang alias pilot kepada masyarakat umum.

"Enggak bisa semua (dari TNI AU), itu kan recruitment terus jalan," tegasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya