JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II menyiapkan konsep pengembangan Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, sebagai prasarana khusus penerbangan domestik maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC).
Adapun untuk penerbangan internasional LCC akan disiapkan di Terminal 2. Direktur Utama AP II Muham mad Awaluddin mengatakan, pihaknya diminta Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyediakan terminal khusus LCC.
Hal itu ditindaklanjuti dengan menyiapkan konsep pengem bangan terminal LCC di Bandara Soekarno Hatta. Pengembangannya menyesuaikan dengan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2.
“Saat ini kami sedang pro gram revitalisasi Terminal 1 dan 2. Kami melihat program (terminal LCC) ini bisa disinkronkan bersamaan dengan revitalisasi,” ungkap Awaluddin di Jakarta,
Awaluddin menjelaskan, segmentasi terminal LCC dan full service airline sudah terjadi di Bandara Soekarno-Hatta karena saat ini Terminal 1 mayoritas melayani penerbangan Lion Air yang merupakan LCC. Sedangkan penerbangan di Terminal 3 dipenuhi penerbangan Garuda Indonesia yang merupakan maskapai berlayanan penuh. Karena itu, pihaknya sengaja melanjutkan segmentasi yang tanpa sengaja itu sehingga ke depannya Terminal 1 akan benar-benar menjadi terminal LCC khusus penerbangan domestik.
Adapun Terminal 2 yang juga akan direvitalisasi sebagian fasilitasnya dikhusus kan bagi penerbangan internasional yang dioperasikan LCC.
“Karena nanti Terminal 1 sudah khusus LCC dan Terminal 2 sebagian untuk internasional LCC, maka Terminal 3 akan khusus full service. Pengembangan Terminal 4 akan kami siapkan untuk terminal khusus full service juga,” tuturnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso mengatakan, pihaknya akan melakukan bimbingan untuk pembangunan sarana penunjang, seperti terminal bandara LCC dengan panjang runway sesuai dengan kebutuhan pesawat yang di operasi kan maskapai LCC.
Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya me nyatakan, pentingnya Low Cost Carrier Terminal (LCTT) untuk mengejar target 20 juta kun jung an wisatawan mancanegara pada 2019. Walaupun LCC identik dengan budget traveler, Menpar tidak khawatir bila nanti wisatawan yang berkunjung memiliki spen ding kecil.
“Contohnya Thailand, punya banyak terminal LCC namun Average Revenue per Arrival-nya (ARPA) mencapai USD1.500. Sementara Indonesia masih di angka USD1.200. Tingkat keterisian penumpang (okupansi) pesawat ke destinasi biasanya juga lebih banyak untuk kelas ekonomi,” katanya. (Ichsan Amin)
(Dani Jumadil Akhir)