Tingkat Hunian Gedung Perkantoran Masih Saja Lesu di Kuartal II-2018

Ulfa Arieza, Jurnalis
Rabu 18 Juli 2018 17:10 WIB
Konferensi pers JLL (Foto: Ulfa/Okezone)
Share :

JAKARTA - Tingkat hunian atau okupansi ruang perkantoran di kawasan Central Business Distric (CBD) mengalami penurunan sepanjang triwulan kedua 2018. Menurut data konsultan properti Jones Long LaSalle (JLL) Indonesia tingkat hunian perkantoran kawasan CBD turun tipis 1% menjadi 77% dari tingkat okupansi pada triwulan pertama 2018 yaitu 78%.

Head of Research JLL James Taylor mengatakan, penurunan tingkat hunian disebabkan kenaikan jumlah pasokan.

"Tingkat hunian masih terus menurun seiring dengan banyaknya jumlah pasokan baru," kata James di kantornya, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

 

Tercatat pada kuartal II-2018 ada tambahan pasokan gedung perkantoran baru di kawasan CBD sebesar 141.000 meter persegi. Terdapat dua gedung baru kelas premium yang selesai dibangun di triwulan ini yaitu Menara Astra dan WTC III yang berada di koridor Jalan Jend Sudirman. Untuk masing-masing gedung berkontribusi pada tambahan pasokan kantor di kawasan CBD sebesar 72.000 meter persegi dan 69.000 meter persegi.

Jika dirinci, tingkat okupansi gedung premium sebesar 72%, gedung grade A sebesar 66%, dan gedung grade B sebesar 86%. Okupansi paling tinggi justru datang dari gedung grade C sebesar 92%.

Baca Juga: Sertifikat Gedung Dicabut jika Gunakan Air Tanah Berlebihan

"Terjadi penurunan tingkat hunian gedung kelas premium yang sebelumnya 77% menjadi 72%,"kata James.

Sementara itu, selama triwulan kedua ruang perkantoran terserap 77.000 meter persegi untuk seluruh grade atau meningkat hampir 50% dibanding triwulan sebelumnya. James mengatakan, lebih dari setengah perkantoran grade A di kawasan CBD yang terserap selama triwulan kedua ini berasal dari perusahaan teknologi, seperti co working space dan fintech.

 

"Sementara sisanya dari upgrading dan konsolidasi," jelas dia.

Sementara itu, untuk tingkat serapan kawasan non CBD juga mengalami peningkatan hampir 50% menjadi 18.000 meter persegi dari sebelumnya 12.000 meter persegi.

"Terdapat satu gedung baru di daerah Jakarta Utara kurang lebih 32.000 meter persegi yang menyebabkan tingkat hunian rata-rata tetap berada di 76,%," tukas James.

 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya