BI Ramal Inflasi 2018 Naik Jadi 3,7%, Apa Sebabnya?

Ulfa Arieza, Jurnalis
Rabu 25 Juli 2018 21:37 WIB
Ilustrasi: Foto Halomoney
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa tingkat inflasi 2018 bisa mencapai 3,7%. Angka tersebut, lebih tinggi dari target inflasi tahun ini sebesar 3,5% plus minus 1%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, tingkat inflasi 3,7% tersebut masih terkendali.

"Tahun depan kurang lebih sekitar 3,7%, masih cukup rendah. Insya Allah bisa terjangkau, " kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Selasa (25/7/2018).

 

Perry mengatakan, koordinasi yang erat antara bank sentral, pemerintah pusat, dan daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) selama ini berhasil mengendalikan angka inflasi.

Lima tahun lalu, inflasi terpantau masih menyentuh angka 8,3%, saat ini inflasi bisa stabil di angka 3,3%

"Dari sisi inflasi sangat rendah alhamdulillah, 3,3%. Akhir tahun ini kemungkinan 3,5%," kata dia.

Akan tetapi, sinergi tersebut harus ditingkatkan disertai dengan inovasi untuk meredam inflasi. Salah satunya dengan menghidupkan perdagangan antar daerah.

 

Dengan adanya perdagangan antar daerah, nantinya wilayah yang mencatat surplus pasokan komoditas pangan bisa menopang wilayah lain yang masih mengalami defisit komoditas pangan.

Apabila pasokan pangan terjaga pada tiap-tiap wilayah, maka Perry meyakini bahwa inflasi bisa terkendali. Sebab, sebagaimana diketahui, inflasi harga pangan yang bergejolak atau volatile food cukup dominan menyumbang inflasi.

Di samping itu, bank sentral juga mendorong adanya pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk pertanian.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Juni 2018 sebesar 0,59% (mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi di Lebaran 2017.

Adapun inflasi tahun kalender Juli adalah 1,90%. Sementara, inflasi tahunan Mei 2018 sebesar 3,12% (yoy).

 

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya