"Kita memang dari satu sisi membawa orang Indonesia datang ke Malaysia, kita juga membawa wisatawan Malaysia itu bisa diarahkan 10 destinasi. Salah satunya adalah sumatera barat dan danau Toba. Jadi kedua belah pihak Malaysia dan Indonesia mempunya manfaat," jelasnya.
Oleh karena itu, pada mal itu juga nantinya, nantinya akan disediakan booth khusus bagi pemerintah daerah yang ingin mempromosikan obyek wisatanya. Selain itu, untuk memuluskan rencana itu, pihaknya akan menggandeng Kementerian Pariwisata.
"Di sini nanti masyarakat Malaysia tidak hanya bisa menikmati kuliner dan musik kenangan khas Indonesia, namun juga dapat memperoleh banyak informasi mengenai tempat pariwisata," jelasnya.
Bahkan, Bally mengaku akan mengajak peritel, pemilik supermarket, pengusaha hiburan, dan travel agent asal Indonesia untuk masuk membuka gerainya di mal yang akan mereka kelola tersebut, termasuk usaha kuliner khas Indonesia. Pihaknya, kata Bally, bahkan siap membantu proses perizinan usaha dan izin tinggal tenaga kerja (karyawan) dari Indonesia.
“Di sini nanti masyarakat Malaysia tidak hanya dapat menikmati kuliner dan musik kenangan khas Indonesia, namun juga dapat memperoleh banyak informasi mengenai tempat pariwisata yang layak dikunjungi di Indonesia. Sebaliknya, wisatawan Indonesia yang ingin melancong ke Malaysia bisa singgah dulu di mal ini untuk mendapat informasi dan memilih pemandu wisata setempat yang profesional,” jelasnya.
Sebagai informasi, di lahan siap bangun seluas 10 hektar di Sepang milik Horizon KLPO Sdn. Bhd, akan dibangun juga bangunan premium village outlet setinggi dua lantai seluas 90 ribu meter persegi (9 hektar) dan enam tower high end apartment masing-masing setinggi 33 lantai (total 2.200 unit). Akan dibangun juga enam factory lot masing-masing seluas 4.000 meter persegi dengan build up area seluas masing-masing 2.000 meter persegi.
Selain itu akan dilengkapi dengan hotel bintang 5 dengan total 500 kamar, dan hotel bintang 3 dengan total 200 kamar. Keseluruhan investasi untuk proyek di Sepang ini diperkirakan mencapai USD500 juta. Nantinya, sekitar 150 brand internasional akan beroperasi di kawasan factory outlet terpadu terbesar di Asia tersebut.
Lokasinya juga berdekatan dengan kampus Xiamen University Malaysia yang nantinya akan memiliki 25 ribu hingga 30 ribu mahasiswa. Universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di China.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)