"Karena situasi di sana belum akan selesai maka kita harus antisipasi bahwa tekanan ini akan terus berlangsung," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/8/2018).
Sri Mulyani memaparkan, pemerintah bersama otoritas moneter dan OJK bersinergi dalam menjaga kondisi nilai tukar, pasar surat berharga, hingga sektor riil untuk menekan imbas dari kondisi eksternal tersebut.
"Saat ini fokus pemerintah masih tetap untuk bagaimana mengurangi sentimen yang berasal dari neraca pembayaran, seperti diketahui selama ini yang disebut sebagai salah satu sumber sentimen dari perekonomian Indonesia adalah kondisi dari transaksi berjalan dan neraca perdagangan," paparnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)