JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, kondisi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) menjadi kelemahan Indonesia. Padahal, menurut dia, fundamental perekonomian domestik dalam kondisi yang baik.
Hal tersebut disampaikan Darmin kepada anggota DPR RI dalam rapat kerja Kementerian Koordinator dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Dia menjelaskan, hal ini terlihat dari tingkat inflasi yang kian menurun yang sebelumnya 8,4% di 2014 menjadi kisaran 3,5% di 2018, tingkat kemudahan berinvestasi Indonesia pun meningkat ke peringkat 72. Indikator lain terlihat dari tingkat kemiskinan yang untuk pertama kalinya menjadi satu digit ke 9,82%.
"Rasio gini juga turun terus, tingkat pengangguran secara gradual turun disertai dengan indikator lain yang baik, sehingga fundamental ekonomi sebenarnya baik," jelasnya di Ruang Banggar, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Namun diakui, transaksi berjalan yang defisit membuat Indonesia mendapatkan tekanan besar dari gejolak ekonomi global. "Makanya tekanan (dari global) terhadap kita lebih berat daripada Malaysia dan Thailand, tapi relatif sama dengan Filipina dan India," jelasnya.
Kondisi defisit ini, jelas Darmin, didorong neraca perdagangan yang juga defisit. Di mana pertumbuhan impor jauh melampaui pertumbuhan ekspor.