JAKARTA – Produksi minyak di Lapangan Sukowati, Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur menembus angka 10.000 barel minyak per hari (BOPD), tepatnya 10.010 BOPD. Produksi tersebut melampaui target yang ditetapkan untuk Lapangan Sukowati sebesar 6.214 BOPD.
Lapangan Sukowati ini dikelola oleh PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama dibawah pengawasan SKK Migas. Lapangan Sukowati masuk dalam wilayah Asset 4 Pertamina.
Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP, Chalid Said Salim mengatakan, saat alih kelola pada 20 Mei 2018 rata-rata produksi Lapangan Sukowati masih sekitar 6.800 BOPD. Setelah tiga bulan, produksi minyak Lapangan Sukowati tembus 10.010 BPOD, yang artinya ada kenaikan 3.210 BPOD dalam tiga bulan.
“Level produksi minyak tersebut melebihi target produksi Sukowati Field yang telah ditetapkan yaitu 6.214 BOPD,” ujar dia dalam keterangan tertulis.
Menurut Chalid, Pertamina EP optimistis bisa meningkatkan produksi di seluruh wilayah operasi PT Pertamina EP, sehingga target 83.000 BOPD tahun ini bisa tercapai.
Sementara itu General Manager, PT Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto menambahkan, peningkatan produksi Sukowati Field diperoleh antara lain dari aktivitas optimasi program sumuran, acid wash, servis sumur, perbaikan cement bonding, dan reaktifasi sumur - sumur yang masih berpotensi.
Pertamina EP Sukowati Field memiliki 27 sumur minyak dengan lima sumur di antaranya memiliki produksi terbesar antara lain SKW 27 dengan produksi sekitar 1.659 BOPD, SKW 7 dengan produksi sekitar 672 BOPD, SKW 25 dengan produksi sekitar 743 BOPD, SKW 8C dengan produksi sekitar 927 BOPD, dan SKW 18 dengan produksi sekitar 572 BOPD.
“Dengan tambahan produksi dari Sukowati Field tersebut juga semakin menambah total produksi PT Pertamina EP Asset 4 hingga 17.203 BOPD atau sekitar 123 % dari target produksi 2018 sebesar 14.032 BOPD,” jelas Agus.
Terkait kegiatan eksplorasi di wilayah Asset 4, saat ini berlangsung pemboran Sumur Wolai - 01, Sumur Morea, dan kegiatan Seismik 3D dan 2D di Kabupaten Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah.
"Kami sangat menyadari dengan tingkat produksi yang tinggi harus disertai dengan temuan cadangan yang potensial untuk beberapa waktu ke depan,” kata dia.
(Rani Hardjanti)