Bagaimana Caranya Kerek Inklusi Keuangan di Indonesia?

Agregasi Cekaja.com, Jurnalis
Minggu 16 September 2018 22:33 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA - Pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia hingga kini belum juga meningkat. Kondisi tersebut jika dibiarkan dapat berakibat negatif pada berbagai aspek, apa saja? Lalu, bagaimana upaya pemerintah untuk mengerek inklusi keuangan? Cek enam pilar untuk kerek inklusi keuangan.

Berdasarkan data Global Findex 2014, hanya ada sekitar 36 persen saja masyarakat yang terhitung bisa mengakses jasa keuangan dengan leluasa. Seperti menabung di bank, melakukan transfer, atau mengajukan pinjaman investasi. Itupun tidak mencakup daerah-daerah pelosok. Sisanya? Bisa dibilang masih unbankable alias jauh dari kegiatan perbankan.

Dampak Jika Inklusi Keuangan Tidak Ditingkatkan

Ada berbagai dampak negatif yang akan terjadi apabila inklusi keuangan tidak ditingkatkan. Dampak tersebut termasuk hilangnya budaya menabung sehingga masyarakat tidak memiliki dana untuk berjaga-jaga ataupun keperluan di masa depan.

Selain itu, dampak-dampak kurang mengenakan lain yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut:

 

Keterbatasan memiliki aset

Rendahnya inklusi keuangan juga bisa membuat banyak orang tidak berkesempatan memiliki aset. Hal ini tentu erat kaitannya dengan kesejahteraan mereka, serta menyebabkan inefisiensi dalam melakukan transaksi pembayaran.

Memperbesar shadow economy

Dari segi ekonomi secara menyeluruh, eksklusivitas bisa memperbesar shadow economy. Dengan kata lain, berbagai transaksi ekonomi berpotensi tidak tercatat sehingga rawan menimbulkan tindak pencucian uang, pendanaan terorisme, sampai berkurangnya buffer bagi sistem keuangan apabila terjadi resensi.

Menghambat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

Inklusi keuangan juga otomatis mengganggu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hal itu akan sangat mempengaruhi stabilitas sIstem keuangan yang berakibat pada kurang optimalnya fungsi intermediasi dari lembaga keuangan.

 

Timbulnya kesenjangan sosial

Adanya kesenjangan antara masyarakat kota dan kampung, tentu tidaklah sehat. Secara tidak langsung akan ada oknum yang nantinya selalu membeda-bedakan. Kalau sudah begitu, angka kemiskinan pun akan semakin sulit dipangkas.

Strategi Pemerintah Tingkatkan Inklusi Keuangan

Tentunya pemerintah tidak tinggal diam akan eksklusivitas yang masih mendominasi ini. Beberapa strategi mulai dicanangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Mulai dari pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan serta stabilitas sistem keuangan. Pun sudah seharusnya, strategi yang dimaksud difokuskan pada kelompok masyarakat yang masih mengalami banyak hambatan untuk mengakses jasa keuangan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya