Pakistan Lelang Mobil Mantan Perdana Menteri untuk Kurangi Utang

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 18 September 2018 19:30 WIB
Pakistan Lelang Mobil (Foto: BBC)
Share :

Selain itu, ada tujuh unit BMW, dan 14 unit Mercedes Benz S-300 keluaran tahun 1993 yang juga tidak terjual.

Mobil termahal yang terjual dalam lelang tersebut adalah Toyota Land Cruiser anti-peluru produksi tahun 2015, yang nilainya hampir mencapai USD200.000 (atau sekitar Rp2 miliar). Empat jip Mercedes anti-peluru produksi tahun 2005 juga sudah terjual.

Namun, banyak mobi-mobill yang jauh dari mewah, beberapa di antaranya dibeli pada pertengahan 1980-an

Afzal, seorang pembeli dari Rawalpindi, membeli dua mobil. Salah satunya adalah yang termurah yang dijual dalam lelang, yaitu Suzuki hatchback 2005, yang masyarakat setempat menyebutnya sebagai Mehran.

Dia mengeluarkan uang sebesar USD4.000 (atau sekitar Rp59 juta) untuk membeli mobil tersebut.

Afzal mengatakan ia membeli mobil-mobil tersebut untuk putranya dan tidak keberatan merogoh uang tambahan.

"Uangnya akan kembali ke kas nasional kita dan ini adalah apa yang diinginkan oleh perdana menteri kami," katanya kepada BBC Urdu.

Ada juga seorang penawar dari Karachi yang membeli salah satu dari empat jip Mercedes lapis baja keluaran tahun 2005. Atasannya di sebuah perusahaan farmasi besar menginginkan kendaraan mewah, "tak peduli" berapapun harganya.

"Mereka hanya menyuruh saya pergi untuk memastikan saya bisa mendapatkan mobil. Tidak masalah jika sedikit di atas harga pasar. Mereka adalah salah satu armada kendaraan perdana menteri," kata pria itu.

Pemerintah Pakistan mengalami kekurangan dana segar di tengah upaya menjaga perekonomian.

Selain menjual mobil-mobil mewah, pemerintah juga berencana mengubah bangunan milik negara menjadi universitas, mengurangi tenaga keamanan untuk tamu-tamu negara dan mengurangi pengadaan penyejuk udara di kantor-kantor pemerintahan.

Sebelumnya pada bulan September ini, Khan bahkan mengimbau anggota diaspora Pakistan untuk menyumbangkan dana masing-masing sebesar USD1.000 (atau sekitar Rp14 juta) yang diluncurkan oleh hakim tertinggi negara itu, untuk membangun proyek bendungan pembangkit listrik tenaga air di bagian barat laut negara itu.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya