INGGRIS - Di dalam penjara, ada ekosistem unik di tengah para narapidana yang melibatkan aksi tukar-menukar keperluan rumah tangga, jual-beli obat-obatan, dan lilitan utang mengejutkan yang tak mungkin dihindari.
Berikut adalah kutipan dari buku berjudul Prison: A Survival Guidkarya Carl Cattermole, yang kini diterbitkan Ebury Press.
Tak sulit untuk memahami alasan orang-orang terlibat dalam kegiatan tersembunyi di dalam kompleks penjara Inggris alias Her Majesty's Prisons.
Baca juga: Perusahaan Inggris Belum Bersiap Hadapi Brexit
Saat aktivitas ekonomi yang legal tak mungkin dijalankan, orang-orang menjadi pedagang gelap. Dan seperti itulah hiruk-pikuk itu bergulir.
Rokok pernah menjadi unit mata uang di dalam penjara sebelum peredarannya dinyatakan ilegal baru-baru ini. Dan sedihnya, hilanglah masa di mana para cukong duduk di sekitar sel dengan setumpuk rokok merek Golden Virginia, yang diibaratkan emas batangan oleh komunitas penghuni penjara.
Kini, para cukong menumpuk ikan kalengan dan keperluan toilet setinggi mungkin sampai-sampai Anda tidak bisa melihat jendela selnya.
Baca juga: Inggris Bebaskan Visa untuk Pebisnis Indonesia
Hiruk-pikuk penjara mirip dengan kampung rekaan dalam kisah Asterix & Obelix, di mana setiap orang memiliki usaha dagang mereka sendiri.
Napi yang bekerja di dapur menyelundupkan merica hitam atau rempah-rempah untuk ditukar dengan satu atau dua kaleng ikan tuna.
Di sisi lain, mereka yang bertugas di binatu berjanji mencuci dan mengembalikan seragam penjara dalam keadaan bersih demi imbalan minuman energi.
Mereka yang bekerja di unit pergantian perlengkapan kamar akan memastikan Anda mendapat seprai yang bebas rambut kemaluan jika Anda memberinya beberapa mi instan.
Baca juga: Inggris Siapkan UU Batasi Tarif Energi untuk Rumah Tangga
Sementara tukang potong rambut meraup keuntungan berupa kaleng ikan tuna dan sabun mandi. Alasannya, setiap napi ingin terlihat memiliki rambut rapi pada jadwal kunjungan famili dan kolega.
Saya menyarankan Anda membeli gunting dan menjadi tukang pangkas rambut, tapi ada satu peringatan: Anda mungkin akan masuk dalam pertikaian teritorial dalam perebutan sekaleng tuna. Saya tidak bercanda.
Ada pula barang-barang yang nilainya biasa-biasa saja. Seniman penjara akan membuatkan Anda kartu ulang tahun, surat cinta, atau kartu ucapan 'lekas sembuh'. Mereka yang terampil juga akan membuatkan Anda laci berbahan korek api dan lem. Alkohol di penjara dijual sekitar Rp180 ribu per liter, tergantung kualitasnya.
Sementara barang mewah seperti narkoba dan rokok dihargai Rp8,9 juta per 50 gram. Pembelian barang-barang seperti itu, termasuk alat pemutar musik, harus ditebus dengan transaksi di luar penjara.
Mekanismenya, kawan si napi pembeli di luar penjara akan membayarkan sejumlah uang kepada kolega napi penjual. Setelah transaksi selesai, barulah serah terima barang dilakukan di dalam penjara.
Faktanya, beberapa orang secara sukerela menjebloskan diri mereka ke dalam penjara untuk mendapatkan uang atau melunasi utang. Mereka akan menelan sebanyak mungkin obat-obatan terlarang agar kemudian ditangkap dalam kasus jual-beli narkoba. Namun tujuan akhir mereka yang sebenarnya adalah menjual barang haram itu di penjara.
Gaya hidup ini semakin terdengar aneh semakin Anda bayangkan: tidak ada yang akan melakukan hal ini jika mereka tidak benar-benar terpaksa.