JAKARTA - The Federal Reserve AS (The Fed) menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar 0,25% menjadi 2%-2,25% dari sebelumnya 1,75%-2%. Ini merupakan kenaikan suku bunga ketiga yang dilakukan bank sentral AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Menurutnya, kenaikan FFR ini dapat berdampak secara global ketika AS memutuskan menormalisasi kebijakannya.
"Jadi, dampak paling besar dirasakan oleh negara dengan pasar berkembang (emerging market) seperti Indonesia," ujar Sri Mulyani di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga Jadi 2%-2,25%
Seperti diketahui, beberapa pertimbangan bank sentral dalam menaikkan suku bunga antara lain data tenaga kerja yang dianggap membaik dan ekonomi AS meningkat. Di sisi lain konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis juga terus berkembang.
The Fed juga mengatakan secara keseluruhan inflasi dan inflasi inti untuk barang-barang selain makanan dan energi sudah sesuai dengan target bank sentral.