Apresiasi lainnya diberikan kepada PT Mattel Indonesia karena perusahaan ini menyerap tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang dengan nilai ekspor dalam kurun lima tahun terakhir rata-rata di atas USD150 juta per tahun. “Tentunya kinerja ini sudah sejalan dengan kebijakan Bapak Presiden Joko Widodo dalam memacu industri nasional yang padat karya berorientasi ekspor,” jelas Airlangga.
Bahkan, PT. Mattel Indonesia ikut terlibat di dalam program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri, yang diinisiasi oleh Kemenperin. “Program ini sebagai upaya pemerintah menciptakan tenaga kerja yang kompeten sesuai kebutuhan industri saat ini, seperti di sektor industri mainan yang tentunya memiliki keunikan sehingga membutuhkan keahlian khusus,” imbuhnya.
Baca Juga: KEIN: Ekspor Pertanian Bantu Penguatan Rupiah
Seiring implementasi industri 4.0 di Tanah Air, PT. Mattel Indonesia sudah menerapkan teknologi full robotic dalam proses produksinya, sehingga hasilnya lebih efisien, optimal, dan berkualitas. “Yang juga patut dibanggakan adalah mesin produksi mereka yang menggunakan teknologi digital tersebut dibuat oleh insinyur-insinyur kita,” ungkap Airlangga.
Oleh karena itu, Menperin menyambut baik inisiatif dan kesediaan PT. Mattel Indonesia untuk menjadi lighthouse project bagi produsen mainan di dalam negeri. “Kami optimis, dengan implementasi Industri 4.0 seperti yang dilakukan PT. Mattel Indonesia, maka Indonesia dapat mencapai top 10 ekonomi global pada tahun 2030 melalui peningkatan ekspor netto hingga 10% dari PDB serta peningkatan produktivitas melalui adopsi teknologi dan inovasi,” ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)