Dia menjelaskan, proyeksi tersebut dipengaruhi adanya peningkatan tekanan-tekanan negatif yang akan terus berlanjut hingga 2019. Terlebih, di beberapa negara ekonomi utama, pertumbuhan ekonominya didukung oleh kebijakan yang tampaknya tidak berkelanjutan untuk jangka panjang.
"Kekhawatiran ini meningkatkan urgensi bagi para pembuat kebijakan untuk bertindak," tambahnya.
Pertumbuhan ekonomi AS ditopang oleh kebijakan fiskal yang menyebabkan keberlanjutan pertumbuhan ekonominya dengan kecepatan yang kuat dan mendorong suku bunga AS menjadi lebih tinggi. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi AS akan menurun bila insentif fiskal tersebut berubah.
"Sekalipun ada momentum permintaan saat ini, kami telah menurunkan perkiraan pertumbuhan AS di tahun 2019 karena kebijakan pengetatan tarif yang baru-baru ini diberlakukan terhadap berbagai barang impor dari China dan pembalasan China," kata dia.