"Kedua kesalahan mereka sendiri. Pilihan jenis kelamin pakai default bottom. Banyak juga kesalahan data tanggal lahir di ijazah," ucapnya.
Lalu yang ketiga adalah karena sedikitnya literasi membaca dari para pelamar. Menurut Ridwan, seluruh arahan semuanya sudah tersedia dalam website SSCN, namun sebagian orang justru kembali bertanya dan bertanya tanpa membacanya terlebih dahulu.
"Kesulitan yang ketiga teman teman milenial mereka adalah tingkat literasi yang kurang. Padahal udah dijelaskan. Tapi Alhamdulillah kita sudah dibantu netizen. Yang saya ingat adalah ketika dia tidak tahu," kata Ridwan.
(Dani Jumadil Akhir)