"Mayoritas jagung yang berlimpah itu di luar Pulau Jawa. Sudah saatnya sentra peternakan bergerak mendekati pusat produksi jagung di luar Pulau Jawa," katanya.
Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini, Telur Ayam Dijual Rp27.628/Kg
Dia mengimbau sentra produksi jagung diharapkan terintegrasi dengan pabrik pakan ternak, dan peternakan. Menurut Gatot, integrasi sentra menunjang ketersediaan pasokan, keterjangkauan, dan tingkat kemampuan pembelian. Imbauan ini mendapat respon positif dari pelaku usaha pakan ternak, salah satunya Gabungan Pengusaha Makanan Ternak.
Sebagai sentra peternakan ayam layer, produksi jagung di Jawa, khususnya Blitar terbilang rendah. Hanya 321.769 ton per tahun dari lahan seluas 49.805 hektar (data Badan Pusat Statistik tahun 2014). Sementara kebutuhan jagung peternak di Blitar mencapai 1.000 ton per hari.
Untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi demi pemenuhan jagung yang tinggi, Kementan memberi bantuan benih jagung untuk ditanam di lahan seluas 50.000 hektar di Blitar. Juga dana subsidi pembelian jagung Rp 100 juta, 2 alat pengering jagung, 3 alat pemanen jagung, dan 4 traktor. Ada pula bantuan 80 ton jagung pakan dan 100 ton jagung dari perusahaan swasta.
(Dani Jumadil Akhir)