"Secara month to date (1-25 Oktober 2018) sebanyak Rp4,4 triliun masih outflow (dari pasar saham). Ini terkait perkembangan ekonomi global, khususnya perkembangan indeks harga saham di AS," jelasnya.
Namun menurut Perry, dengan menengok arus masuk modal asing pada SBN menunjukkan langkah stabilisasi yang dilakukan BI telah membuahkan hasil. Baik dalam kenaikan suku bunga acuan, intervensi di pasar valuta asing, juga koordinasi dengan parbankan serta koorporasi dalam menjaga likuiditas valas sehingga mendukung stabilitas kurs Rupiah.
"Ini juga sebagai bentuk confident investor global terhadap ekonomi Indonesia, baik dari sisi makro maupun dari sisi sektor riil, termasuk koordinasi BI dan pemerintah baik dalam ranah kebijakan moneter dan fiskal juga langkah menurunkan CAD," pungkasnya.
(Feb)
(Rani Hardjanti)