JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah mengkaji ulang tarif Light Rail Transit (LRT) Palembang. Tujuannya adalah agar LRT Palembang semakin diminati masyarakat, sebab selama ini LRT Palembang selalu sepi penumpang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah rencanannya akan menurunkan tarif LRT Palembang terhitung pada 1 November mendatang. Wacana tersebut dipastikan akan berjalan dikarenakan adanya pemberlakukan tiket integrasi antara LRT dengan moda transportasi lainnya.
Baca Juga: Dicicil, Waskita Terima Pembayaran Proyek LRT Palembang Rp3,9 Triliun
Memang ada rencana dari pemerintah untuk mengintegrasikan moda transportasi LRT dengan Damri. Dengan integrasi tersebut, artinya para penumpang dapat menaiki Damri, transisi dan LRT hanya dengan satu tiket saja.
"Mulai tanggal 1 November rencananya. Jadi tiket LRT itu kan sekarang sendiri-sendiri. LRT sendiri Damri sendiri dan itu ada dari Jakabaring - Universitas Sriwijaya (Unsri)," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Adapun penurunan tarifnya adalah sebesar Rp3.000. Artinya tarif LRT Lambang yang baru nantinya akan dijual dengan harga Rp7.000 dari sebelumnya Rp10.000.
"Jadi kalau orang dari satu tempat ke Unsri dia mesti bayar Rp 10.000 sekarang kita jadikan Rp7.000 jadi kalau bolak-balik menjadi Rp14.000," kata Budi.