Aktiva dalam negeri bersih pada September 2018 tumbuh meningkat menjadi 11,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 9,0% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pempus yang tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang tumbuh 4,5% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 2,8% (yoy).
Baca Juga: Rupiah Kedaluwarsa Dijual Online Harganya Jutaan, Ini Respons BI
Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan pada September 2018 tercatat tumbuh 12,4% (yoy) atau menjadi Rp5.137,2 triliun. Namun, akselerasi pertumbuhan M2 tersebut tertahan oleh pertumbuhan aktiva luar negeri bersih yang tumbuh -3,9% (yoy), terkontraksi lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya sebesar -1,7% (yoy).
Transmisi peningkatan suku bunga kebijakan Bank Indonesia terus belanjut. Pada September 2018, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami kenaikan, terutama pada tenor jangka pendek 1, 3 dan 6 bulan yang tercatat masing-masing sebesar 6,32%, 6,26%, dan 6,56%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,20%, 6,12%, dan 6,37%.