JAKARTA - Kementerian Perhubungan menggelar pertemuan dengan pihak Boeing selaku produsen pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air yang jatuh di perairan Karawang beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan yang berlangsung siang ini, turut hadir pula pihak Lion Air.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Capt Avirianti mengatakan, dalam pertemuan tersebut dilakukan diskusi antara pihak Lion Air, Boeing dan juga pemerintah mengenai penyebab mengapa bisa terjadi kecelakaan. Dalam diskusi tersebut log book pesawat akan dijadikan landasan untuk menemukan solusi dan penyebab terjadinya kecelakaan pesawat.
Baca Juga: Teka-teki Black Box dan Sanksi Tegas Menghantui Lion Air
Log book sendiri merupakan buku yang berisikan data penerbangan pesawat. Sebut saja dari mulai tanggal, tempat keberangkatan, kedatangan, jenis pesawat, jumlah penerbangan bagaimana kondisi pesawat hingga perawatan pesawat.
"Siang ini tadi Boeing datang ke kantor kami dengan Lion Air mendiskusikan tentang temuan yang ada yang telah didiskusikan. Jadi apa yang ditulis di log book pesawat didiskusikan," ujarnya dalam acara Konferensi pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Hasil diskusi ini nantinya akan ditindak lanjuti dan dibahas dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sehingga diharapkan dalam pembahasan selanjutnya bisa ditemukan penyebab dari jatuhnya pesawat tersebut.
Baca Juga: Pilot Asing Digaji Rp135 Juta, Lion Air Akali Laporan ke BPJS Ketenagakerjaan?
Sejauh ini, ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air ini jatuh. Faktor pertama adalah adanya kelalaian pada tenaga teknisnya (human error) dan yang kedua adalah adanya kendala pada pesawat yang baru dibeli dua bulan lalu.
"Semoga ke depannya dengan pertemuan dengan KNKT bisa ditemukan (penyebabnya apakah pada pesawat atau human error)," ucapnya.
Menurut Avirianto, jika nanti dari hasil diskusi tersebut ditemukan permasalahan di pesawat maka tidak menutup kemungkinan jika pesawat Boeing 737 Max 8 tidak diizinkan untuk terbang lagi. Sambil menunggu hasil diskusi, pemerintah juga mengaku terus melakukan pengecekan dan pemeriksaan kepada pesawat baru tersebut.
"Yang sudah inspeksi Boeing 737 Max 8 tetapi kita monitor kalau ada yang signifikan kita akan lakukan pengawasan bila mana dimungkinkan. Setelah inspeksi kita monitor tiap hari kalau ada permasalahan kita akan stop," jelasnya.
(Feb)
(Rani Hardjanti)