JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menggelar pertemuan dengan General Manager Business & International Division Construction Industry Development Board (CIDB) Malaysia Mohd Zaid Zakaria.
Pertemuan ini dilakukan pada acara Bilateral Meeting yang menjadi rangkaian kegiatan Konstruksi Indonesia 2018 Rabu (31/10/2018) di Jakarta International Expo Kemayoran.
“Selain untuk beramah tamah, kehadiran delegasi Malaysia dalam Bilateral Meeting juga membahas beberapa hal seperti peluang dan potensi kerja sama dalam upaya peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi, “ ujar Syarif dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Menteri PU Buat Aturan tentang Kesejahteraan Tenaga Konstruksi
Sementara mitra Bilateral Meeting dari negara sahabat diwakili oleh para pelaku usaha sektor konstruksi dengan didampingi oleh Kedutaan Besar masing-masing negara. Delegasi dari Malaysia menjadi delegasi yang pertama yang diterima oleh delegasi Indonesia.
Selanjutnya pertemuan Bilateral Meeting dengan Delegasi Australia yang diwakili oleh perwakilan Department of Foreign Affairs dan Trade (DFAT) Australia. Delegasi Australia dipimpin oleh Steven Barraclough selaku Minister Counsellor for Economic, Investment, and Infrastructure at the Australian Embassy. Bilateral Meeting dengan DFAT Australia membahas tentang sumber daya manusia dan keseteraan gender bisang Jasa Konstruksi.
Pada pertemuan ini terdapat agenda penandatanganan Letter of Cooperation (LoC) antara kedua negara terkait peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), implementasi kesetaraan gender, dan pengembangan sistem pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa konstruksi di Indonesia.
LoC akan ditandatangani oleh Bapak Direktur Jenderal Bina Konstruksi mewakili Kementerian PUPR dan Mr. Steven Barraclough mewakili DFAT Australia.
Penandatanganan LoC tersebut sekaligus penegasan pelaksanaan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) di mana Pemerintah Australia melalui KIAT akan memberikan dana hibah sebesar AUD 6,246,684 atau sekitar Rp68,13 miliar untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kesetaraan gender di bidang jasa konstruksi. Serta pemberian dana hibah sebesar AUD 2,000,000 atau sekitar Rp21,81 miliar untuk pengembangan sistem pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa konstruksi di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Buka Acara Pameran Infrastruktur, Ini Pesannya untuk Kontraktor
Berikutnya, Bilateral Meeting dengan Delegasi India yang diwakili oleh Indian Chamber of Commerce (ICC). Agenda Bilateral Meeting hari pertama ditutup dengan pertemuan antara Indonesia dan Delegasi China yang membawa serta asosiasi, konsultan dan developer Building Information Modeling (BIM).
Pada pertemuan ini akan membahas peluang pengembangan teknologi BIM, peningkatan kapasitas TKK, kegiatan promosi dan peluang kerja sama bidang jasa konstruksi antara Indonesia dan China.
Kegiatan Bilateral Meeting pada event Konstruksi Indonesia 2018 diharapkan menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas tenaga kerja konstruksi Indonesia melalui promosi dan potensi peluang kerja sama dengan berbagai negara.
Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan baik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat dan memberikan dampak positif bagi kemajuan industri jasa konstruksi di Indonesia pada masa mendatang.
(Feb)
(Rani Hardjanti)