JAKARTA –Bank Indonesia (BI) memastikan cadangan devisa pada bulan Oktober 2018 akan naik. Sebelumnya cadangan devisa RI terus menurun seiring melemahnya nilai tukar Rupiah.
Berikut fakta-faktanya yang dihimpun Okezone, Selasa (6/11/2018):
1. Cadangan devisa bulan Oktober dipastikan akan naik
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini cadangan devisa periode Oktober 2018 mengalami kenaikan, karena sejak Januari 2018, cadangan devisa Indonesia terus menurun seiring dengan melemahnya nilai tukar Rupiah.
Baca Juga: Gubernur BI Pastikan Cadangan Devisa Oktober Naik
“Dalam seminggu lagi akan kita keluarkan cadangan devisa yang di bulan ini, bulan Oktober itu meningkat dari bulan September tapi nanti angkanya tunggu seminggu lagi. Cadangan devisa meningkat untuk akhir Oktober,” kata Perry di Jakarta.
2. Cadangan devisa hanya USD114,8 miliar
Bank Indonesia (BI) merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2018 USD114,8 miliar yang berarti menurun USD3,1 miliar dari posisi di Agustus 2018 yang sebesar USD117,9.
3. Pembayaran utang luar negeri mempengaruhi penurunan cadangan devisa
Penurunan cadangan devisa dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Juga: Pembayaran Utang Luar Negeri Gerus Cadangan Devisa, Apa Masih Aman?
“Penurunan dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata Direktur Komunikasi BI Junanto Herdiawan.
4. Cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor
Menurut Junanto, posisi cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
5. Data cadangan devisa Indonesia di tahun 2018
Bulan Januari sebesar USD131,98 miliar, bulan Februari sebesar USD128,05 miliar, bulan Maret sebesar USD122,91 miliar, bulan April sebesar USD124,86 miliar, bulan Mei sebesar USD122,91 miliar, bulan Juni sebesar USD119,84 miliar, bulan Juli sebesar USD118,31 miliar, bulan Agustus sebesar USD117,9 miliar, dan bulan September sebesar USD114,8 miliar.
(Feb)
(Rani Hardjanti)