Baca Juga: Mentan Amran: Ada Anomali Harga Beras di Pasaran
Menurut Arief ketersediaan beras medium menurun karena ada kecenderungan di up menjadi beras premium. "Artinya kalau panennya segitu kemudian mereka prefer ke premium, karena margin nya lebih tinggi. Ini adalah mekanisme ekuilibrium baru, ini fenomena yang terjadi. Jadi bukan masalah produksi,” sambung Arief.
Selama ini yang disebut sebagai beras Premium itu dengan spesifikasi 5% broken. Sedangkan di pasar sekarang, yang disebut premium itu 15% broken. Dan jumlahnya samgat banyak (dibanding medium).
"Kalau saya melihatnya ini lebih baik. Jadi orang ngambilnya berasnya yang lebih baik. Nggak mau lagi beras medium," pungkasnya. Saat ini ketersediaan beras premium di PIBC mencapai lebih dari 80%. Sedangkan beras medium di bawah 15%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)