Tangguhkan Restrukturisasi, Sri Mulyani Cari Investor Baru untuk Merpati

Taufik Fajar, Jurnalis
Senin 12 November 2018 13:11 WIB
Foto: Merpati Airlines (Merpati)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan penjelasan terkait menangguhkan usulan restrukturisasi yang diajukan oleh maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).

"Pada prinsipnya kita itu ingin seluruh kekayaan Indonesia yang dimiliki negara maupun juga tagihan dalam hal ini. Kalau di dalam hal Merpati adalah mereka mendapatkan on landing atau penerusan pinjaman," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (12/11/2018).

Baca Juga: Terlilit Utang Rp10,72 Triliun, PKPU Merpati Airlines Diperpanjang

Maka itu, lanjut dia, Pemerintah ini, memiliki banyak kaki. Di mana kaki pertama adalah yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana hal tersebut milik pemerintah.

"Jadi itu milik Menteri BUMN, melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kaki kedua adalah pemerintah juga sebagai kreditor karena kita juga memberikan pinjaman yang diterus pinjamkan, dan dalam posisi pinjamannya itu adalah pinjaman yang memiliki landasan," jelasnya.

Dia menjelaskan, pemerintah juga masih punya BUMN yang lain seperti Bank BUMN punya pinjaman di sana. Pihaknya berharap perusahaan ini bisa direvitalisasi secara kredibel, karena sekarang ini persoalannya adalah tinggal membandingkan adalah apabila perusahaan ini tetap bisa dihidupkan dan memiliki nilai ekonomi maupun kegiatan yang bisa menunjang pemulihan keuangannya.

"Itu tentu saja sangat ideal, pasti membutuhkan injeksi kapital baru dan siapapun yang sudah dinegosiasi sama PT PPA tentu saya berharap bahwa mereka memiliki kredibilitas. Pasalnya saya inginkan adalah selalu track record tidak hanya orang yang interested untuk masuk ke Merpati tapi cuma bawa nama tapi tidak bawa expertise, tidak bawa teknologi, tidak bawa uang. Jadi akhirnya cuma bawa nama saja," ungkapnya.

Baca Juga: Heboh BUMN Rugi, Apa Kabar Maskapai Merpati Air?

Dia menambahkan, seandainya mereka memiliki modalitas yang kredibel, pihaknya siap mendukung secara baik. Sebab buat pemerintah, akhirnya juga perusahaan itu sekarang bangkrut.

"Kita cuma mendapatkan sisa-sisa dari pinjaman yang sudah disalurkan dan tidak bisa dikembalikan. Kita akan meng-encourage PT PPA untuk melakukan due diligence terhadap apapun skenario mereka tawarkan ke kita. Dan kita cari nanti yang terbaik," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya