PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan pendapatan usaha sejumlah USD2,66 miliar per September 2018. Nilai itu naik 9,35% yoy dari sebelumnya USD2,44 miliar.
Per September 2018, ADRO membukukan laba inti senilai US$526 juta, naik 6% year-on-year (yoy) seiring dengan peningkatan kinerja operasional.
Baca Juga: Fakta-Fakta Boy Thohir Tukar Dolar Senilai Rp25 Triliun
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menyampaikan, EBITDA operasional perusahaan per September 2018 naik 5% yoy menjadi USD1,06 miliar dari sebelumnya USD1 miliar. Sampai akhir tahun ini, perusahaan mempertahankan EBITDA operasional di kisaran antara USD1,1 miliar—USD1,3 miliar.
“Kenaikan EBITDA operasional dan laba inti per September 2018 secara yoy merupakan hasil kinerja solid di seluruh pilar bisnis perusahaan. Selain itu, volume produksi batu bara pada kuartal III/2018 meningkat 14% dari kuartal sebelumnya,” paparnya.
(Dani Jumadil Akhir)