JAKARTA – PT PLN (Persero) memperoleh pinjaman sindikasi sebesar Rp4,5 triliun guna mendanai pembangunan proyek gardu induk (GI) dan transmisi di regional Jawa Bagian Tengah dari program 35.000 megawatt (mw).
Pinjaman tersebut telah mendapatkan jaminan dan dukungan pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4/2016 dan PMK Nomor 130/2016.
“Selain cost of fund pinjaman yang kompetitif, pendanaan sindikasi ini juga meningkatkan portofolio rupiah pada pinjaman PLN serta menunjukkan dukungan perbankan nasional dalam mendanai pembangunan infrastruktur,” ujar Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto di Jakarta.
Baca Juga: Sempat Ditunda, Proyek 35.000 Mw Direvisi Lagi
Menurut dia, pembangunan GI dan transmisi regional Jawa Bagian Tengah tersebut meliputi pembangunan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV di daerah Jawa Tengah sampai dengan Jawa Barat, termasuk pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV Kedung Badak-Bogor Baru di Jawa Barat.
Adapun infrastruktur kelis trikan yang sedang dibangun ini sangat penting bagi PLN untuk evakuasi daya dari pembangkit berlokasi di Jawa Bagian Tengah dan Timur ke sumber beban di Jawa Bagian Barat dan Jakarta.
“Gardu induk dan transmisi ini akan mengevakuasi sumber energi murah dari pembangkit di bagian tengah dan timur sekaligus meningkatkan keandalan pelayanan sistem Jawa- Bali,” kata dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Akan Naikkan Tarif Listrik hingga Akhir 2019
Dia menjelaskan, pem bangun an GI dan transmisi tersebut untuk mendukung usaha PLN dalam menyediakan pasok an listrik andal serta menye diakan tarif listrik ter jangkau bagi masyarakat. “Selain itu, untuk menyediakan tarif listrik kompetitif bagi industri serta bisnis untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.
Pinjaman kredit sindikasi yang ditandatangani di Jakarta ini didapatkan dari sindikasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang juga bertindak selaku agen sindikasi, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Sementara itu, BRI juga memberikan fasilitas kredit senilai Rp1,2 triliun pada PT PLN (Persero) untuk pembangunan Transmisi dan Gardu Induk Regional Jawa Bagian Tengah (JBT).
Baca Juga: Proyek Tol Listrik Sumatera Rampung Sebelum Pilpres
Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto mengatakan, dalam pinjaman tersebut perseroan memberikan fasilitas kredit senilai Rp1,2 triliun kepada PLN.
Dukungan pem biayaan ini bertujuan agar pembangunan transmisi dan gardu induk bisa dilakukan tepat waktu.
“Apabila pembangunan transmisi dan gardu induk selesai tepat pada waktuya, masyarakat dapat menikmati fasilitas listrik dari PLN lebih cepat dan hal ini bisa menjadi salah satu daya dukung perekonomian nasional.” ujar dia.