Rupiah Kembali Lanjutkan Penguatan ke Rp14.599/USD

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan akhir pekan ini, setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) kemarin, Kamis (15/11/2018), memutuskan menaikkan suku bunga acuan 0,25 bps ke 6,00%

Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, pada perdagangan Jumat (16/11/2018) pukul 09.53 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 66 poin atau 0,45% ke level Rp14.599 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.572 per USD – Rp14.622 per USD.

Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah berada di level Rp14.600 per USD, menguat 75 poin atau 0,51%. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.560 per USD – Rp14.675 per USD.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kenaikan suku bunga dilakukan sebagai langkah lanjutan BI untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan (curent account defisit/CAD) ke dalam batas aman.

Seperti diketahui, Bank Indonesia menargetkan CAD pada tahun 2018 ini bisa berada di bawah angka 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan pada 2019 nanti, Bank Indonesia akan bekerjasama dengan pemerintah untuk menekan CAD agar bisa di bawah 2%.

Selain itu, kenaikan suku bunga juga sebagai langkah untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik. Dengan kenaikan ini diharapkan aset keuangan khususnya Surat Berharga Negara (SBN) bisa semakin diminati oleh market.

Perry juga mengaku tidak khawatir jika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Fed akan menaikkan suku bunganya lagi pada bulan depan. Sebab, menurutnya langkah tersebut sebagai langkah antisipasi atas kemungkinan akan dinaikannya Fed Fund Rate.

"Kenaikan suku bunga kebijakan tersebut juga untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (15/11/2018). (yau)

(Rani Hardjanti)