JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2018 mencatat sebanyak 45,2% responden lebih memilih untuk menabung dalam bentuk deposit di satu tahun ke depan. Sementara rencana membeli properti baik tanah, rumah, atau apartemen, hanya setengahnya atau 23,7% saja.
Survei juga mengungkapkan bahwa 13,2% responden mengaku rutin mengucurkan dana lebih dari Rp5 juta untuk pengeluaran bulanan. Sedangkan 11,6% konsisten mengeluarkan dana antara Rp4,1 juta – Rp5 juta per bulan.
Berdasarkan rentang usia responden yang mengikuti survei ini, 36,6%-nya yang terbesar merupakan masyarakat dari kelompok usia 20 sampai 30 tahun. Di mana untuk kelompok usia ini tergolong dalam kaum milenial muda.
“Kalau menarik hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017 lalu, alasan utama mengapa masyarakat muda belum punya atau belum tertarik membeli properti adalah karena tidak punya DP atau uang mukanya,” terang Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan seperti dilansir dari laman Rumah.com, Senin (19/11/2018).
“Padahal, saat ini pasar properti sedang berpihak kepada pembeli khususnya milenial. Sejak Agustus kemarin, Bank Indonesia sudah memberikan kewenangan kepada pihak perbankan untuk mengatur sendiri jumlah LTV/FTV dari fasilitas kredit/pembiayaan pertama untuk calon nasabahnya,” sambungnya.
Sejalan dengan hal tersebut, berbagai bank baik swasta maupun BUMN berkompetisi mengakomodir kebutuhan milenial. Termasuk Bank Negara Indonesia (BNI) dengan programnya, BNI Griya Gue.