JAKARTA - Saat ini telah banyak pengusaha yang menjadikan pisang cokelat atau istilah gaul yang biasa disebut piscok sebagai salah satu menu dagangan, selain jenis gorengan lainnya.
Bisnis piscok ini merupakan yang cukup gurih dan prospektif untuk digeluti.
Piscok semakin populer di mata masyarakat dan banyak disukai karena bahan dasarnya terbuat dari buah favorit di Indonesia.
Piscok merupakan jajanan atau camilan yang terbuat dari pisang dan cokelat yang digulung dengan kulit lumpia, kemudian digoreng.
Baca Juga: Menjajal Bisnis Budidaya Rosela, Menyehatkan Tubuh dan Kantong
Tentu saja, banyak orang penasaran untuk mencicipinya, bahkan ketagihan setelah mengetahui kelezatan piscok ini.
Apakah Anda pernah menyantapnya? Atau mungkin Anda hanya pernah melihatnya saja? Bila ingin membuka usaha yang satu ini, Anda harus mencicipi terlebih dahulu rasanya, sehingga semakin greget untuk menekuni usaha gerobak ini.
Piscok termasuk camilan tradisional, meskipun dibungkus dengan sangat modern. Apalagi, jika piscok yang sudah matang diiris kecil-kecil , kemudian di atasnya ditaburi keju dan susu, maka tentunya menjadikan jajanan ini tampak modern. Piscok ini memang memadukan dua unsur budaya, yakni tradisional dan modern.
Target pasar dari jajanan piscok sangat jelas dan luas, yakni semua orang dari berbagai kalangan. Namun, target pasar yang paling potensial adalah kalangan kalangan bawah hingga atas, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Baca Juga: Menilik Peluang Bisnis Media Tanam, Laris karena Praktis
Tidak hanya itu, para penjabat, pekerja kantoran, dan pengusaha pun dapat menjadi target dari usaha ini. Jadi mengenai target pasar, usaha jajanan semi modern ini memiliki pangsa pasar yang luas.
Namun sebelum memulai bisnis piscok Anda tidak perlu ragu mengenai prospeknya.
Berikut untuk mengenai prospek bisnis pisang cokelat yang dilansir dari buku Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak karya Putri Sawwal dan Agus Nur Cahyo yang dikutip Okezone, Jakarta, Selasa (20/11/2018).
Adapun mengenai prospeknya, Anda juga tidak perlu khawatir Pasalnya, usaha piscok yang ada sampai saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen dalam lingkup yang sangat luas. Artinya, usaha di bidang ini masih sepi kompetitor. Selain itu, rasa unik dari piscok juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, sehingga banyak diburu oleh penggemarnya.
Harga piscok yang sangat terjangkau, bahkan oleh kalangan bawah sekali pun, yakni sekitar Rp500 sampai Rp1.000 per potong, menjadikan usaha ini semakin prospektif. Harga semurah itu tentu tidak akan membuat Anda rugi. Bukankah ini sangat prospektif?
Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis picok ini? Bila Anda tertarik dengan manisnya usaha piscok ini maka Anda segera membuka gerobak piscok di lokasi-lokasi strategis, seperti mal, depan swalayan, dekat sekolah, dan tempat-tempat ramai lainnya.
Namun, sebelum Anda betul-betul menjalankan bisnis ini, baik dijalankan sendiri maupun memperkerjakan karyawan, Anda harus terlebih dahulu mengetahui tentang cara membuat piscok dan analisis usahanya.
Berikut simulasi modal usaha dan keuntungan untuk usaha piscok dengan menggunakan gerobak ini sebagai berikut:
1. Modal Investasi Awal
-Gerobak Rp3.000.000
-Peralatan Masak Rp750.000
- Perlengkapan lain-lain termasuk kursi plastik Rp400.000
Jumlah Total Rp 4.150.000
2. Pengeluaran Bulanan
-Kulit lumpia, pisang, nanas, dan nangka Rp100.000 × 26 hari = Rp 2.600.000
-Minyak goreng 2 liter Rp12.500 × 26 hari Rp.650.000
- Gas ukuran 2 kg Rp25.000 × 3 per bulan Rp50.000
Jumlah Total Rp3.300.000
3. Asumsi penjualan per Bulan
200 potong/ hari @Rp1.000× 26 hari = Rp5.200.000
4. Keuntungan per Bulan
Pendapatan – biaya operasional bulanan = Rp5.200.000,00 – Rp3.300.000,00 = Rp1.900.000,00
Dengan asumsi tersebut, maka modal investasi awal akan kembali dalam waktu kurang dari 2 bulan.
(Dani Jumadil Akhir)