Harga piscok yang sangat terjangkau, bahkan oleh kalangan bawah sekali pun, yakni sekitar Rp500 sampai Rp1.000 per potong, menjadikan usaha ini semakin prospektif. Harga semurah itu tentu tidak akan membuat Anda rugi. Bukankah ini sangat prospektif?
Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis picok ini? Bila Anda tertarik dengan manisnya usaha piscok ini maka Anda segera membuka gerobak piscok di lokasi-lokasi strategis, seperti mal, depan swalayan, dekat sekolah, dan tempat-tempat ramai lainnya.
Namun, sebelum Anda betul-betul menjalankan bisnis ini, baik dijalankan sendiri maupun memperkerjakan karyawan, Anda harus terlebih dahulu mengetahui tentang cara membuat piscok dan analisis usahanya.
Berikut simulasi modal usaha dan keuntungan untuk usaha piscok dengan menggunakan gerobak ini sebagai berikut:
1. Modal Investasi Awal
-Gerobak Rp3.000.000
-Peralatan Masak Rp750.000
- Perlengkapan lain-lain termasuk kursi plastik Rp400.000
Jumlah Total Rp 4.150.000
2. Pengeluaran Bulanan
-Kulit lumpia, pisang, nanas, dan nangka Rp100.000 × 26 hari = Rp 2.600.000
-Minyak goreng 2 liter Rp12.500 × 26 hari Rp.650.000
- Gas ukuran 2 kg Rp25.000 × 3 per bulan Rp50.000
Jumlah Total Rp3.300.000
3. Asumsi penjualan per Bulan
200 potong/ hari @Rp1.000× 26 hari = Rp5.200.000
4. Keuntungan per Bulan
Pendapatan – biaya operasional bulanan = Rp5.200.000,00 – Rp3.300.000,00 = Rp1.900.000,00
Dengan asumsi tersebut, maka modal investasi awal akan kembali dalam waktu kurang dari 2 bulan.
(Dani Jumadil Akhir)