Presiden Jokowi Jadi Saksi Hubungan Dagang AS-China Sulit Akur

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Selasa 27 November 2018 11:34 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Yohana/Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan sulitnya meredam ketegangan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik 2018 yang berlangsung di Papua Nugini.

"Pada 10 hari yang lalu saya hadir di konferensi tahunan APEC di Papua Nugini. Saya menyaksikan pimpinan negara dari ekonomi nomor satu dan dua di dunia bersitegang dan sulit di persatukan (AS dan China)," kata Jokowi saat memberikan pidato di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Memanas, Pertumbuhan Ekonomi Global Memburuk

Dia menjelaskan, Indonesia saat itu mencoba menjembatani kedua negara tersebut agar mengakhiri perang dagang yang berimbas pada kondisi ketidakpastian ekonomi global. Namun, usaha itu ternyata gagal, keduanya nampak tak mendapat kesepakatan untuk mengakhiri ketegangan perdagangan.

"Dari pagi sampai siang Indonesia berusaha menjadi jembatan untuk keduanya. Di sana ada kelompok sendiri, di sana lagi ada kelompok sendiri kita coba jadi jembatan. Tapi sampai sore enggak saling nyambung dan gagal," jelas dia.

Kedua negara itu, kata Jokowi, bahkan menyatakan apresiasi kepada Indonesia karena telah berupaya menjembatani permasalahan tersebut. "Akhirnya yang sini ucapkan terima kasih, Indonesia sudah berusaha dengan baik, yang sana juga ucapkan terima kasih sudah jembatani. Terima kasih, terima kasih tapi gagal," kata dia.

Jokowi menyatakan, ini menjadi pertama kalinya dalam 29 tahun sejarah pertemuan tahunan APEC, tak menghasilkan pernyataan bersama yang besar dari negara-negara organisasi itu.

"Ini pertama kali dalam sejarah APEC pertemuan tahunan gagal mengha6silka pernyataan bersama. Itulah faktanya," ungkapnya.

Baca Juga: Jack Ma: Perang Dagang Itu Bodoh

Kondisi ini pun mencerminkan ekonomi global masih akan dilanda ketidakpastian di tahun-tahun selanjutnya. Perang dagang dimungkinkan masih akan terus berlanjut.

"Artinya dari situ kondisi ekonomi dunia masih sangat berpotensi dilanda ketidakpastian. Kondisi APEC menunjukkan perang dagang antara AS dan China, perdagangan antara ekonomi nomor 1 dan 2 di dunia kelihatannya masih terus berlanjut. Tapi semoga ada sebuah keajaiban nanti di pertemuan G20 bisa sambung (ditemukan kesepakatan)," kata dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya