Menko Darmin Minta Pertamina Jangan Setengah-Setengah soal B20

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 28 November 2018 12:30 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membuka acara Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 di Raffles Hotel Jakarta. Dalam acara pembukaan itu sendiri Menko Darmin didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Dalam sambutanya, Darmin meminta kepada Pertamina untuk menjadi leader dalam menerapkan penggunaan Bahan Bakar Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) dengan kandungan kelapa sawit 20% (B20). Jangan sampai justru pihak swasta terlebih dahulu yang menerapkan kebijakan ini.

"Kita harap Pertamina betul-betul sebagai batu penjuru, pengambil leader untuk kembangkan B20. Kita tidak ingin swasta yang sudah comply, tapi Pertamina masih setengah-setengah," ujarnya dalam acara PEF 2018 di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Baca Juga: Mulai 1 Januari 2019, Hanya 25 Terminal BBM Pertamina Salurkan B20

Sebab menurut Darmin, penerapan B20 merupakan upaya pemerintah dalam menekan angka impor minyak mentah yang masih tinggi. Apalagi Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang seharusya menjadi agen dalam membantu pemerintah untuk mengurangi impor.

"Kalau itu baik dikerjakan, percaya situasi ini bisa dilewati," ucapnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2018 mengalami defisit sebesar USD1,82 miliar. Angka ini berbalik dari kondisi bulan September 2018 yang surplus sebesar USD227 juta.

Baca Juga: Uji Coba Biodiesel pada Kereta Api, Apa Hasilnya?

Defisit neraca perdagangan Oktober ini menyusul impor migas pada Oktober yang tercacat masih cukup tinggi. Di mana impor migas mencapai USD2,91 miliar atau naik 26,97% dibanding September 2018, juga meningkat 31,78% dibanding Oktober 2017. Dengan demikian, terjadi defisit migas sebesar US1,42 miliar pada Oktober 2018.

Secara rinci kenaikan impor terjadi pada seluruh komponen yakni minyak mentah USD168,4 juta atau naik 23,72%, hasil minyak USD401,3 juta atau naik 30,46% , dan gas USD 48,1 juta atau naik 18,28%.

Adapun pada Oktober 2018 defisit minyak mentah tercatat sebesar USD459 juta dan defisit hasil minyak sebesar USD1,60 miliar. Sementara gas tercatat mengalami surplus sebesar USD641 juta.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya